Dolar AS Akhir Tahun Diprediksi Stabil di Rp 13.000-13.500

Jakarta -Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) perlahan mulai menguat. Hingga akhir tahun ini dolar AS diperkirakan akan stabil di level Rp 13.000-13.500.

“Kalau kita bicarakan Rp 13.000-13.500 bisa dibilang rupiah bisa stabil di situ kalau ekonomi dunia dan pasar finansial global stabil,” kata Plt Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (12/10/2015) malam.

Dia menjelaskan, dalam dua bulan terakhir ini, rupiah diperkirakan masih akan terus menguat karena prospek kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) baru akan terealisasi di semester I-2015.

“Prospek kenaikan suku bunga baru semeter satu tahun depan dan waktu itu kita perkirakan rupiah akan rebound ke Rp 13.800 ternyata sekarang itu lebih kuat ke Rp 13.400,” terang dia.

Meski demikian, Fauzi menilai, posisi rupiah saat ini belum masuk dalam fundamentalnya.

Menurutnya, angka fundamental rupiah berada di level Rp 12.000-13.000 dengan asumsi harga komoditas kembali naik dan bank sentral AS hanya menaikkan tingkat suku bunganya di level 25 bps.

“Kurs wajar rupiah Rp 12.000-13.000 walaupun dalam situasi tak normal, kurs di pasar spot jauh dari nilai wajar,” katanya.

Terkait hal itu, Fauzi menjelaskan, target pemerintah dalam APBNP 2016 soal kurs rupiah yang dipatok Rp 13.900 akan bisa dicapai dengan dukungan kondisi perekonomian global kondusif.

“Sangat mungkin kurs dolar rupiah naik lagi dalam keadaan yang lebih baik dan stabil itu,” katanya.

Fauzi meyakini, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter akan mengambil kebijakan yang tepat agar kurs rupiah bisa terus stabil.

“Kita yakin BI dalam kebijakan moneter itu independen dan profesional,” imbuhnya.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*