Dolar Amerika Menguat Menyusul Serangan di Brussel

Rabu, 23 Maret 2016 | 08:41 WIB

Ilustrasi mata uang asing. (Euro, dolar Hong Kong, dolar A.S., Yen Jepang, Pounsterling Inggris, dan Yuan Cina). REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta – Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang Eropa, euro, sterling dan franc, pada Selasa (Rabu pagi WIB, 23 Maret 2016), karena para investor menganalisa dampak ledakan di Brussel yang mengakibatkan puluhan orang tewas.

Data resmi menunjukkan bahwa setidaknya 34 orang tewas dalam ledakan pada Selasa (22 Maret 2016) di bandara dan stasiun kereta bawah tanah kota Brussel.

Para pemimpin dunia mengecam keras serangan teroris dan menyatakan belasungkawa. Mereka menyerukan upaya-upaya bersama untuk memerangi terorisme global.

Mata uang Eropa termasuk euro, sterling dan franc Swiss, melemah terhadap greenback menyusul serangan tersebut. Pound sterling tergelincir lebih dari 1,1 persen terhadap dolar AS selama sesi Selasa.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42 persen menjadi 95,691 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1212 dolar dari 1,1248 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4201 dolar dari 1,4396 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7615 dolar dari 0,7595 dolar.

Dolar dibeli 112,41 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,86 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9730 franc Swiss dari 0,9697 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3047 dolar Kanada dari 1,3067 dolar Kanada, demikian seperti dikutip dari Xinhua.

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*