Dolar alami pelemahan terhadap euro

INILAHCOM, London – Pergerakan dolar terhadap yen melampaui kerugiannya terhadap euro pada Jumat (10/3/2017) di pasar Eropa. Investor memiliki ekspektasi terhadap pertumbuhan kinerja Amerika. dan juga, Bank Sentral Eropa yang menawarkan indikasi ain dari pasang balik kebijakan bank sentral.

Seperti diberitakan marketwatch.com, dolar menerobos yen pada angka 115 untuk pertama kalinya sejak akhir Januari, setelah rilis data kinerja mingguan Amerika yang kuat pada Jumat,

Dolar diperdagangkan 115,26 yen, naik 0,6% lebih tinggi sebelum data pekerja AMerika dirilis kemarin, Kamis (9/3/2017)/ Dolar diperdagangkan pada 114,96 yen pada Kamis malam.

Euro diperdagangkan pada US$1,5095, sedikit berubah dari US$1,0590 pada penutupan Kamis di New York. Euro bergerak 0,5% lebih tinggi di sesi New York setelah Kepala Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengisyaratkan pergeseran sikap bank yang menjauh dari dukungannya terhadap zona euro.

Secara keseluruhan, dolar sebagian besar tidak berubah terhadap mata uang utama yang dilajak oleh WSJ Dollar Index.

Sebuh perbaikan lebih lanjut dalam data tenaga kerja bulanan AS kemungkinan akan menambah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengisyaratkan kenaikan suku bungan yang lebih cepat pada pertemuan minggu depan.

“Pasar telah merespon kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Maret. Mereka sedang mengalihkan perhatiannya pada fokus apakah bank sentral akan mempercepat laju kenaikannya tahun ini,” kata analis pasar IG Securities, Junichi Ishikawa.

Fokusnya adalah apakah upah per jam akan menunjukkan kenaikan tarif yang kuat,” kata Ishikawa. Dalam beberapa bulan terakhir data pengupahan terkadang mempengaruhi pasar lebih dari tokoh utama untuk pekerjaan tambahan.

Kuatnya euro dipicu oleh komentar Draghi bahwa tidak ada hal mendesak untuk mendukung pemulihan ekonomi zona euro dan meningkatkan inflasi. Langkah tersebut, yang meliputi penurunan suku bunga dan pembelian obligasi ICB, cenderung utnuk melemahkan mata uang umum.

“Draghi optimis mendorong euro dan mendorong keuntungan global yang lebih tinggi seperti yang pernah ia sarankan bahwa ECB harus membuka kemungkinan untuk mengubah kebijakan di masa depan,” T+Ray Attrill, kepala strategi mata uang global di National Australia Bank.

Euro telah menginjak-injak pasar Asia setelah berada di posisi lebih tinggi dibanding dolar.

Sementara itu dolar terus menguat terhadap yen. Beberapa analis memperingatkan bahwa dolar bisa saja tersandung setelah data kinerja AS dirilis.

“Kami menilai bahwa harapan untu penguatan nonfarm payrolls dan upah yang sangat tinggi sehingga risiko kekecewaan juga menjadi tinggi,” kata joe Capurso, ekonom di Commonwealth Bank of Australia.

Penurunan harga minyak terjadi di bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya dalam tiga bulan. Menunjukkan perputaran resiko sentimen yang tersembunyi, kata senior ahli strategi di FX Daiwa Securities, Yukio Ishizuki. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*