Ditengah Melemahnya Permintaan Fisik, Harga Emas naik

shadow

FINANCEROLL – Harga emas membuka peluang kenaikan harga dalam kuartal kedua tahun ini setelah investor mempertimbangkan kondisi ekonomi AS dan suku bunga yang masih rendah dari The Federal Reserve. Optimisme pasar ini ditengah kondisi melemahnya permintaan emas secara fisik.

Emas batangan mencoba bertahan dengan harga perdagangan awal minggu ini yang diperdagangkan pada harga $1,315.51 per ons – Senin (30/06), melemah tipsi dari $1,316.17 diakhir perdagangan minggu lalu. Kinerja minggu lalu mencatat kenaikan dari empat minggu perdagangan terkini. Ini merupakan kenaikan harga emas yang paling panjang sejak Maret silam dan saat ini telah mencatat kenaikan sebesar 9.5 persen tahun ini. Emas batangan sendiri mencatat kenaikan dalam dua kuartal secara beruntun di tahun 2011 silam.

Harga emas mengalami kenaikan dari kejatuhannya sebesar 28% di 2013 setelah Dolar AS mengalami koreksi dengan kebijakan terkini dari The Federal Reserve yang menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunga rendah hingga perekonomian membaik kembali. Sementara itu, suhu politik di Ukraina dan Irak telah mendorong kembali arus permintaan emas sebagai safe haven.  Secara terpisah, data ekonomi AS terkini menyatakan bahwa pengajuan tunjangan pengangguran AS mengalami penurunan dan inflasi AS merambat naik.

Kembalinya harga emas diatas $1,300 per ons pada minggu lalu atas dorongan keyakinan pasar bahwa inflasi AS mulai merambat naik dan menimbulkan ancaman baru bagi pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, kenaikan inflasi ini masih dalam batas kewajaran, sebaliknya permintaan fisik emas justru masih lemah saat ini.

Inflasi AS menurut Bank Sentral AS pada bulan Mei naik sebesar 1.8 percent dari tahun sebelumnya, ini merupakan angka inflasi tertinggi dalam satu tahun terakhir ini, terlebih sejak Oktober 2012, masih malu-malu menuju target inflasi AS sebesar 2 persen, sebagaimana data yang diungkapkan The Fed pada 26 Juni kemarin. Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen menyatakan bahwa laju inflasi AS secara konsisten masih dibawah target sehingga memberikan peluang hambatan bagi proses pemulihan ekonomi AS terkini. The Fed sendiri telah melakukan pengurangan atas besaran dana untuk pembelian obligasi sebagai bagian dari kebijakan kuantitatifnya, meski pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama tahun ini sedikit terhambat.

Impor Emas India Menurun, Bersiap Beli ?

Nilai impor emas India mengalami penurunan hingga 77 persen dalam semester pertama 2014 ini. Negara konsumen Emas nomer dua setelah Cina ini melakukan pembatasan impor emas untuk menjaga neraca perdagangan mereka yang tengah deficit. Langkah ini ditempuh melalui kenaikan pajak impor emas sehingga memberikan tekanan bagi importir.

Sebagai gambaran jatuhnya impor ini bisa dilihat dari angka impor yang hanya 150 metrik ton selama enam bulan pertama tahun ini, bandingkan dengan masa yang sama tahun sebelumnya yang bisa mencapai angka 650 metrik ton. Pada kuartal selanjutnya, diperkirakan bahwa angka impor akan kembali tergantung kepada kebijakan yang diambil oleh pemerintah India nantinya.

Pada 2013, India memang menaikkan pajak impor emas sebesar 10 persen, langkah ini menyusul jatuhnya Rupee atas Dolar AS pada angka terendah sepanjang waktu serta adanya deficit anggaran belanja negara. Perdana Menteri India,  Narendra Modi mengungkapkan rencana pengurangan pajak impor tersebut pada pertemuan 10 Juli nanti. Dengan kebijakan ini diharapkan impor akan kembali bergairah dan mengalami peningkatan di semester kedua nantinya.

Pun demikian, pengurangan pajak impor emas India dituding tidak akan banyak berpengaruh atas hasil perdagangan di bulan yang akan datang. Pasalnya bulan Juli bisa dikatakan sepi permintaan emas terkait tidak adanya acara pernikahan dibulan tersebut. Para pialang lebih mengambil sikap menunggu.

Pemerintah India menginginkan para importir bisa memenuhi 20 persen kebutuhan emas untuk perhiasan-perhiasan emas dan menjual 80 persen ke pasar lokal. Konsep yang demikian ini dikenal sebagai 80:20. Langkah ini merupakan konsekuensi atas jatuhnya permintaan emas India, yang membantu Cina dalam mengambil alih mahkota konsumen emas terbesar dunia dari India ke Cina di 2013.

Menguatnya Rupee India

Kebijakan ini membuat deficit anggaran menyempit menjadi $32.4 milyar untuk tahun anggaran hingga 31 Maret, dari sebelumnya yang mencapai $87.8 milyar pada tahun lalu, demikian dikatakan oleh Bank Sentral India pada 26 Mei silam. Akibatnya Rupee menguat atas Dolar AS sekitar 13 persen sejak menyentuh level terendahnya diangka 68.845 atas Dolar AS pada Agustus silam.

Pemerintah India juga melakukan sejumlah perubahan kebijakan yang dianggap tidak populer pula dalam penilaian mayoritas konstituen, masih diperdebatkan mengenai sejauh mana kebijakan pengurangan impor ini akan dilakukan. Pemerintahan PM Modi saat ini berkeinginan nilai impor bisa kembali ke angka sebelum mereka melakukan intervensi. Emas batangan akan menjadi komoditi yang laris dibeli selama musim perayaan Moonson di India dimana dipergunakan sebagai mahar bagi para pengantin baik dalam bentuk batangan atau sudah menjadi perhiasan.

‘Bersiap Beli’

Saat ini para pedagang di India bersiap melakukan pembelian menyambut perayaan tersebut, ditengah pembatasan yang ada maka kondisi saat ini memang menyulitkan mereka untuk mengimpor emas dalam jumlah besar. Pedagang juga berhati-hati untuk melihat kenaikan permintaan emas ini, jika pemerintah mencabut larangan impor tersebut, tentu dengan segera mereka akan melakukan impor secepatnya.

Harga emas dalam perdagangan berjangka di Multi Commodity Exchange of India Ltd. di Mumbai mengalami penurunan 2.9 persen tahun ini ke harga 27,595 Rupee per 10 gram (setara dengan $1,425.87 per ons ) setelah Rupee menguat. Disaat yang sama harga emas di bursa komoditi London telah naik 9.2 persen ke harga $1,311.99 per ons. Ongkos bagi importer dam penjual emas India bagi pedagang perhiasan-perhiasan emas sekitar $25 per ons, dari harga emas di London, turun dari selisih harga sebelumnya pada bulan lalu yang bisa mencapai $50. Ongkos ini akan semakin menurun manakala pemerintah India bisa mencabut pembatasan impor emas tersebut.

Emas Mengarah Kembali Ke $1,250

Paska mengalami penurunan harga emas yang paling dalam selama tiga dekade terakhir ini, membuat para investor patah hati hingga serasa tidak bisa bangkit kembali, kini sedikit terobati dengan sikap Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen. Harga emas mengalami kenaikan bahkan mencatat yang paling besar kenaikannya sejak September silam setelah Gubernur The Federal Reserve mengisyaratkan pada minggu lalu bahwa suku bunga utama masih dipertahankan rendah. Sebelumnya, diperkirakan pasar bahwa euphoria kenaikan harga emas akan berakhir dengan segala sepak terjang The Fed terkini. Indikasi berakhirnya pesta ini setelah fluktuasi pasar menunjukkan kondisi paling rendah dalam empat tahun terakhir ini disusul dengan volume perdagangan dan kontrak perdagangan yang terus mengecil di lantai bursa Comex.

Rata-rata harga emas dikisaran $1,250 per ons dalam kuartal depan, sekitar 5 persen lebih murah daripada harga emas saat ini. Para ekonom yang dimintai pendapat sebelum pertemuan The Fed pada 18 Juni kemarin telah memperkirakan The fed tidak akan mengubah kebijakan saat ini. Harga emas sepanjang 2013 memang mengalami koreksi tajam, turun sebesar 28 persen, terbesar dalam tiga puluh tahun terakhir.  Jatuhnya harga membekap pasar seiring dengan lonjakan di pasar saham, yang menjadi sentiment berpalingnya investor pada asset yang lebih beresiko dan membuat perdagangan emas mengecil.

Kenaikan harga emas diawal perdagangan minggu ini diperkirakan tidak akan abadi. Berbagai peristiwa seperti di Irak dan pernyataan Yellen tersebut memang membuat harga pasar mengalami lonjakan, namun kenaikan ini dinilai hanya akan sementara saja dan harga emas akan kembali menapaki jalur koreksi panjangnya. Investor kini mulai berpaling pada asset lain yang lebih menjanjikan.

Volume Perdagangan Menurun

Perdagangan di bursa London mengindikasikan volume perdagangan emas mengalami penurunan. Dalam empat bulan terakhir ini volume perdagangan hanya sekitar 18.3 juta saja. Volume perdagangan bulan April sekitar 16 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya (Bloomberg). Sementara di bursa COMEX, jumlah kontrak berjangka yang terbuka, belum dilikuidasi atau delivered, pada posisi terendah sejak Mei 2009, pada bulan April kemrin.

Volume perdagangan harian sepanjang tahun ini lebih rendah 24 persen dari tahun 2013, bahkan fluktuasi harga emas dalam catatan transaksi selama 60 hari perdagangan terkini (hingga 17 Juni) adalah yang terendah sejak Oktober 2010.

The Fed sekali lagi menegaskan pada 18 Juni kemarin akan sikapnya untuk mempertahankan suku bunga rendahnya meski aksi beli obligasi telah diakhiri. Dalam pertemuan rutin mereka, angka pembelian obligasi ini telah diturunkan dananya menjadi tinggal $35 milyar saja. Naiknya harga huinian dan indek bursa saham AS ditengah membaiknya perekonomian global akan membantu pemulihan ekonomi AS. Memang harga emas mampu melonjak sebesar 70 persen sejak Desember 2008 hingga Juni 2011 setelah Bank Sentral AS memulai kebijakan melakukan pembelian kembali obligasi pemerintah.

Penurunan Penjualan Emas di AS

Angka penjualan emas dalam bentuk perhiasan atau koin di AS mengalami penurunan. Koin emas American Eagle yangdibuat oleh U.S. Mint terjual 252,500 ons di tahun ini, menurun year, 60 persen dari semester pertama tahun lalu. Ini merupakan masa dimana tercatat penjualan paling rendah sejak 2008.

Sementara nilai transaksi dalam perdagangan asset emas mengalami penurunan, transaksi ETP turun 1,712.9 ton pada 20 Juni, terendah sejak Oktober 2009. Dibandingkan dengan rata-rata penjualan tahunan yang bisa mencapai 291 ton dalam sembilan tahun hingga 2012. Kontrak beli emas yang dipegang lembaga-lembaga investasi hanya sebanyak 66,572 kontrak dan dalam bentuk options, demikian data terkini dari pemerintah AS. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 52 persen sejak puncak transaksi tahun ini di bulan Mei.

Investor saat ini memang lebih suka dengan asset yang lebih beresiko dan emas bukan tujuan utama investasinya. Secara fundamental, tidak ada alasan yang kuat yang bisa mendorong kenaikan harga emas lebih lanjut, sentiment-sentimen Ukraina dan Irak hanya bersifat sementara saja.

Proyeksi Harga Emas

Harga Emas mengalami kenaikan saat ini, ditengah perkiraan pasar sebelumnya bahwa harga emas masih akan ada dikisaran $1,250 per ons. Dalam proyeksi yang lebih moderat, harga emas akan bergerak dalam kisaran $1,225 hingga $1,270 pada kuartal ini. Pernyataan dari Janet Yellen, yang menegaskan kembali akan kebijakan suku bunga rendahnya, membuat pasar terdorong naik lebih tinggi hingga diatas harga $1,300an , tepatnya di $1,315. Pada Kuartal Pertama 2015, diperkirakan harga emas baru akan kembali dikisaran $1,300 per ons. Pun demikian, kenaikan ini memang tidak akan bertahan lama, mengingat sentimen penggerak pasar emas masih belum berubah.(@hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*