Ditanya Siswa SMP Tentang Rupiah, Ini Jawaban Gubernur BI

Rabu, 26 Agustus 2015 | 13:02 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo memeriahkan HUT Kemerdekaan RI dengan berpakaian ala penyanyi rap di kantor Bank Indonesia, Jakarta, 7 Agustus 2015. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo mengunjungi SMP Pangudi Luhur, Rabu 26 Agustus 2015. Saat Agus mengisi acara Bank Indonesia Mengajar, ia mendapat pertanyaan dari salah satu siswa tentang kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah. Siswa tersebut juga menanyakan kebijakan moneter BI untuk mengembalikan kekuatan mata uang nasional.

Di depan semua siswa SMP, Agus menuturkan pada awal tahun ini kurs rupiah mencapai 12 ribu per dolar AS dan saat ini menjadi 14 ribu per dolar AS, atau melemah sekitar 15 persen. Agus membandingkan pelemahan nilai tukar ini dengan krisis tahun 1997. Ketika itu rupiah melemah dari 2.500 menjadi 15 ribu per dolar AS. “Artinya melemah 6 kali atau 600 persen,” katanya di aula SMP Pangudi Luhur, Rabu 26 Agustus 2015.

Menurut Agus, Indonesia terlalu banyak mengimpor dibandingkan ekspor. Meski kaya dengan sumber daya, Indonesia tak pandai mengelola sumber daya sebagai barang yang dapat diekspor. Impor yang lebih besar dari ekspor, kata dia, yang membuat nilai tukar rupiah melemah.

Selain mengejar ekspor, rupiah dapat diperkuat dengan meningkatkan modal masuk. Agus mencontohkan modal masuk ini adalah uang yang dibelanjakan wisatawan luar negeri di negara Indonesia.

Agus mengatakan kalau masyarakat pandai memproduksi barang dalam negeri, uang tidak banyak lari ke luar. Faktor penawaran barang harus dapat terpenuhi permintaannya oleh produksi domestik. Jika tidak, maka kebutuhan barang dipasok dengan cara impor. “Cintai produk Indonesia,” dia berpesan.

ALI HIDAYAT


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*