Dirut Mandiri: Rupiah Lemah Juga Karena Teror Media

Selasa, 15 September 2015 | 04:14 WIB

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan nilai tukar Rupiah tak seharusnya berada di atas 14 ribu per dolar Amerika Serikat. Menurut perhitungannya, Rupiah sejatinya ada di kisaran 13 ribuan. “Rupiah kalah karena sentimen buruk saja,” ujar Budi di Hotel Borobudur Jakarta, Senin, 14 September 2015.

Budi mengatakan terus merosotnya nilai tukar mata uang garuda akibat reaksi negatif yang berlebihan dari masyarakat. Media massa di tudingnya justr kerap kut-ikutan menyebarkan terror buruk kepada masyarakat. “Makanya media juga harus tenang, Rupiah melemah kan membuat Dollar dan harga kertas mahal,” ujarnya sambil bercanda.

Kepercayaan dan ketenangan, kata Budi, adalah hal penting untuk membuat Rupiah kembali menguat ke poin yang seharusnya. Budi yakin bahwa fundamental Rupiah sangat kuat. Dia merujuk pada indeks daya beli masyarakat (inflasi) yang rendah. Begitu pula dengan defisit utang negara yang di bawah 2,5 persen dari GDP.

Sebelumnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati menilai Kebijakan Ekonomi yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo direspons negatif pelaku ekonomi. Menurutnya, pelemahan rupiah yang terjadi sekarang ini merupakan efek dari minimnya ketertarikan masyarakat atas kebijakan ekonomi tersebut. “Masyarakat tidak merespon positif atas adanya kebijakan tersebut,” kata dia.

Sehari setelah paket kebijakan ekonomi diumumkan oleh Jokowi nilai tukar rupiah kembali melemah. Padahal nilai tukar rupiah sesaat sebelum pengumuman dibacakan tepatnya pada Rabu 9 September 2015 nilai tukar rupiah terhadap dolllar berada pada level 14,244.00, namun sehari setelahnya nilai tukar rupiah pun kembali menguat pada level 14,322.00. “Sepertinya asyarakat merasakan stagnasi terhadap kebijakan kemarin, karena pemerintah seperti tidak serius untuk memulihkan ekonomi,” kata dia.

Dia berharap adanya langkah kongkrit untuk menyelesaikan persoalan ekonomi ini agar nilai rupiah kembali menguat, karena biar bagaimanapun melemahnya rupiah sangat berpengaruh besar bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.

ANDI RUSLI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*