Dijanjikan Untung Besar Jadi Alasan Orang Mau Investasi Forex

JakartaForeign Exchange alias Forex merupakan salah satu instrumen investasi yang ada di Indonesia. Banyak orang tidak paham cara investasinya, tapi banyak yang tergiur gara-gara dijanjikan untung besar.

Seperti salah satu investor forex ini, Agung Sabarkah, pria 44 tahun yang masih baru di dunia investasi forex. Ia mengenal instrumen investasi mata uang asing ini dari sahabatnya yang berprofesi sebagai tenaga penjual (marketing) forex di Rex Capital Futures (RCF).

Agung mulai menyimpan dana sebesar Rp 200 juta sekitar tahun 2013. Untung-rugi pun ia dapat selama berinvestasi forex. Namun, sayang ia tidak menyebut secara detil besaran keuntungannya, hanya saja ia menyebutnya dengan untung besar.

Seiring waktu, Direktur Operasional di PT Anugerah Singgah Sentosa ini merasa investasinya makin berkembang di forex, sehingga total dana yang ia simpan mencapai Rp 1,3 miliar.

“Yang ngajak sahabat atasan saya. Dia menjelaskan kalau investasi forex itu bagus, waktu itu yang dia jelaskan masuk akal kalau investasi ada untung, ada rugi,” katanya kepada detikFinance, Senin (16/2/2015) malam.

Kejanggalan mulai muncul di bulan Desember 2013 hingga Januari 2014 saat Agung hendak mencairkan dananya. Uangnya tidak bisa ditarik. Sang pialang beralasan transaksi lagi sepi dan belum bisa ada pencairan dana.

Tak ingin ambil risiko, Agung pun berniat menarik seluruh dananya yang disimpan dalam segregated account (rekening terpisah) itu. Uangnya malah tidak kembali, sang pialang menebar jurus iming-iming memberikan bunga tinggi jika Agung tetap menahan uangnya.

“Saya percaya saja. Tapi kok makin aneh, janggal. Akhirnya sampai sekarang uangnya nggak balik, orang-orang itu (Rex Capital) nggak bisa dihubungi lagi,” katanya.

Ia pun menduga uangnya dibawa lari oleh perusahaan forex. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sendiri awalnya sudah memberikan peringatan kepada RCF.

Bappebti sudah membekukan izin dagang RCF selama 3 bulan mulai Agutus 2014. Namun karena tidak ada perkembangan maka Bappebti akhirnya mencabut izin usaha RCF pada November 2014.

(ang/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*