Dihantam Sanksi AS-Eropa, Miliuner Rusia Ini Hilang Harta Triliunan

Jakarta -Rekor mencatat, ada 1.826 miliuner di seluruh dunia menurut Majalah Forbes. Namun, ada 100 orang yang keluar dari daftar itu, karena krisis global yang menghantui. Terbanyak adalah orang-orang Rusia

Dikutip dari CNBC, Rabu (4/3/2015), ada 138 orang yang kehilangan statusnya sebagai miliuner di 2014 karena mengalami kerugian. Terbanyak adalah mereka yang berbisnis di sektor minyak, karena anjloknya harga minyak dunia. Ada juga mereka yang merugi di pasar yang tengah berkembang, seperti Tiongkok, Brasil, atau Timur Tengah.

Forbes mencatat, orang yang kehilangan kekayaan tertinggi adalah William Erbey, ‎pengusaha layanan hipotek atau pegadaian ini kehilangan kekayaannya US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 30 triliun, dan hanya menyisakan US$ 556 juta di 2014. Harga saham perusahaan yang didirikannya, Ocwen Financial, menjadi ‘korban’, dan memaksa Erbey tak lagi menjabat sebagai Chairman.

Nah, dilihat dari negara, sejauh ini‎ miliuner yang paling banyak merugi adalah Rusia. Ada 28 miliuner Rusia yang kehilangan kekayaannya di 2014, paling banyak dibanding ngara lain. Anjloknya harga minyak dunia, krisis ekonomi, ditambah sanksi dari negara Barat menjadi pelengkap kehancuran orang-orang kaya di Rusia.

Di Rusia, yang paling rugi adalah Yuri Kovalchuk, pemegang saham tunggal terbesar dari Bank Rossiya ini dikenal sebagai ‘banker pribadi’ Presiden Vladimir Putin. ‎Kekayaannya pernah tembus US$ 1,4 miliar atau hampir Rp 18 triliun. Sekarang kekayaan Yuri hanya US$ 750 juta, atau turun hampir setengahnya.

Pengusaha kartu kredit, Oleg Tinkov pun kekayaannya anjlok US$ 930 juta atau sekitar Rp 10 triliun lebih, jatuh lebih dari 85% sejak akhir 2013 saat saham perusahaannya dipasarkan di bursa.

Sanksi AS menyebabkan larangan ekspor oleh negara-negara barat ke Rusia. Kondisi ini membuat pengusaha supermarket Dmitry Korzhev dan Dmitri Troitsky kehiilangan kekayaan masing-masing lebih dari US$ 300 juta, a‎tau setara Rp 3,6 triliun.

Orang Rusia yang masih punya status miliuner pun mengalami kerugian yang besar. Di Desember lalu, 20 orang kaya Rusia kehilangan kekayaan yang totalnya mencapai US$ 62 miliar, setara dengan tiga kali lipat PDB dari Afghanistan.

Tak hanya itu, miliuner Rusia lainnya, Leonid Mikhelson, CEO dari produsen gas kedua terbesar di Rusia, kehilangan kekayaannya US$ 8,7 miliar di 2014, sementara pengusaha komoditas, Gennady Timchenko, juga mengalami kerugian hingga US$ 7,8 miliar.

(zul/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*