Dibawah Tekanan Global, PBOC Diperkirakan Longgarkan Perdagangan Yuan

Dibawah Tekanan Global, PBOC Diperkirakan Longgarkan Perdagangan Yuan

Bank Sentral Cina, The People’s Bank of China (PBOC) diperkirakan pada kuartal depan akan melonggarkan perdagangan Yuan sebagai dampak tekanan global. Hal ini didasari kemungkinan sikap para legeslatif Cina dalam meluaskan dan mempromosikan penggunaan Yuan sebagai mata uang perdagangan dan keuangan internasional.

Financeroll – Dari jajak yang dilakukan oleh Bloomberg News dalam sepekan terakhir, kemungkinan besar PBOC akan melakukan kebijakan itu pada periode April-Juni, hanya sebagian kecil yang memperkirakan akan dilakukan pada Maret ini. PBOC selama ini memang memberikan ijin yuan untuk diperdagangkan dengan batasan nilai tukar dengan referensi nilai tukar harian sebesar maksimum hanya 1 persen. Hasil jajak menyatakan bahwa kebijakan ini akan diubah menjadi 2 persen batasan difergensi dengan nilai tukar dalam peraturan perdagangan mendatang.

Ekspansi ini akan membuat Yuan lebih bebas diperdagangkan dan menjawab kritik AS bahwa nilai tukar saat ini masih lemah secara artifisial untuk bisa menjaga ekspor Cina. PBOC mentargetkan perluasan penggunaan Yuan sebagai target politik di 2014 pada 19 Februari kemarin, sementara para anggota legeslatif akan mengadakan pertemuan tahunan pada minggu depan untuk memutuskan kebijakan-kebijakan besar dalam bidang ekonomi.

Internasionalisasi Yuan oleh PBOC memang menjadi prioritas utama dan 2014 merupakan tahun yang penting. Cina umumnya akan menjalankan perubahan kebijakan setelah mereka melakukan pertemuan legeslatif, dengan demikian kuartal kedua adalah saat yang paling pas bagi pelaksanaan kebijakan ini.

Yuan mengambil alih peran Frank Swiss sebagai mata uang ketujuh dunia yang paling banyak dipergunakan dalam transaksi internasional pada Januari kemari, demikian data yang disampaikan oleh Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications. Inggris sendiri sedang melakukan pembicaraan dengan PBOC untuk membuat sebuah Bank Kliring Yuan di London, demikian pernyataan Chancellor of the Exchequer George Osborne pada 23 Februari di Bloomberg.

Melemahnya Yuan

Sepanjang bulan Februari, Yuan mengalami pelemahan dengan turun 1.1 persen di pasar uang Shanghai. Jatuhnya nilai Yuan menggerakkan jatuhnya nilai tukar sejumlah mata uang Asia lainnya dan ini berada dibawah nilai tukar yang diharapkan oleh PBOC.Nilai spot juga menurun  0.06 persen ke 6.1284 per dolar, 0.1 persen lebih rendah dari nilai tetapnya, yang telah dipangkas 0.05 persen ke 6.1224. PBOC menggunakan nilai tukar ini sebagai dasar perdagangan di pasar uang.

Jatuhnya Yuan pada 25 Februari ini merupakan yang pertama kalinya sejak September 2012, setelah diperdagangkan menguat sebesar 0.75 persen dalam rata-rata perdagangan tahun lalu. Batasan perdagangan Yuan diperkenalkan pada Mei 2007, sebesar 0.3 persen. Saat dilonggarkan menjadi 0.5 persen pada April 2012, Yuan meluruh 0,25 persen.

Meredanya Spekulasi

Pelonggaran batasan ini akan meredakan spekulasi Yuan dalam beberapa bulan kedepan. Pun demikian hal ini dianggap tidak banyak membuat perbedaan dalam praktiknya, mengingat selama ini PBOC juga melakukan intervensi pasar secara berkala selain juga melakukan transaksi dipasar secara langsung. Langkah PBOC ini dilakukan untuk menjaga Yuan.

Volatilitas pasar saat ini dianggap sebagai hal yang normal mengingat banyaknya aliran modal keluar secara besar-besaran. Pasar sendiri tidak banyak merespon jatuhnya Yuan sebagai sebuah efek dari kemungkinan kebijakan ini akan dijalankan. Hal yang paling jelas adalah akan adanya perubahan rejim perdagangan baru setelah selama sekian waktu mengalami penambahan-penambahan kebijakan. Pada kuartal ketiga diperkirakan perdagangan baru akan melebar seiring dengan pemberlakuan kebijakan pelonggaran ini di kuartal kedua dan Yuan sendiri akan lebih fluktuatif tentunya.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*