Dibanding Malaysia dan Thailand, Pasar Valas RI Masih Tipis

Jakarta -Hari ini, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dikutip dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), hari ini dolar berada di posisi Rp 11.985. Menguat dibandingkan sehari sebelumnya yaitu Rp 12.030.

Apakah ini karena Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar? Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, enggan memberikan jawaban rinci. Namun dia menegaskan bahwa bank sentral selalu ada di pasar.

“BI selalu ada di pasar karena pasar kita ini belum dalam,” ujarnya kala ditemui di gedung BI, Jumat (19/9/2014).

Di negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, lanjut Mirza, perputaran dana di pasar valas bisa mencapai US$ 11-15 miliar per hari. Sementara di Indonesia, nilanya jauh lebih kecil.

“Termasuk korporasi, ya mungkin hanya sekitar US$ 5 miliar kalau lagi bagus. Kalau pasarnya lagi sepi ya paling cuma US$ 3-4 miliar per hari,” kata Mirza.

Oleh karena itu, tambah Mirza, pasar Indonesia yang belum dalam menyebabkan mudah terjadi fluktuasi. Saat seperti itulah BI berperan sebagai stabilisator.

“BI harus memberikan tambahan suplai. Makanya saat ada fluktuasi yang cukup besar, BI pasti ada di pasar,” tegasnya.

(hds/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*