Di tengah tekanan, emas masih berpotensi rebound

JAKARTA. Harga emas semakin tertekan mendekati pertemuan FOMC. Meski di tengah tekanan, peluang emas untuk rebound tetap ada. Dalam sepekan terakhir harga emas sudah turun 1,3% di level US$ 1.106 per metrik ton.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan harga emas masih cenderung flat. Putu memperkirakan emas bisa terjun ke level US$ 1.080 per ons troi jika The Fed menaikkan tingkat suku bunga.

Di samping itu, pergerakan harga emas pekan ini dapat dipengaruhi oleh data ekonomi dari AS seperti data retail sales bulanan yang akan dirilis Selasa (15/9) serta data consumer price index (CPI) bulanan yang akan dirilis Rabu (16/9). “Data retail sales dan inflasi diprediksi turun sehingga kemungkinan positif untuk emas jika data sesuai proyeksi,” ujar Putu.

Putu memperkirakan tekanan harga emas akan tergantung pada seberapa besar kenaikan suku bunga The Fed. “Kalau suku bunga naik di bawah 25 basis poin, kemungkinan harga emas tidak akan turun dalam,” imbuhnya.

Setelah pengumuman The Fed, Putu memperkirakan pergerakan harga emas akan tergantung pada data ekonomi AS terutama data tenaga kerja, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. “Namun, harga emas masih berpotensi rebound jika terjadi gejolak ekonomi di China,” imbuhnya.

Di saat The Fed sedang mengumpulkan alasan untuk menaikkan suku bunga, kebijakan moneter longgar masih terjadi di belahan dunia lainnya. China melakukan devaluasi mata uang yuan dengan tujuan untuk memerangi perlambatan ekonomi terdalam sejak tahun 1990. Gubernur Bank Central Eropa, Mario Draghi juga mengisyaratkan untuk memperluas stimulus.

Kebijakan bank central untuk meningkatkan jumlah mata uang embuat kekhawatiran inflasi akan naik lebih cepat sehingga mendorong kenaikan harga emas. “Akan ada peluang sangat besar untuk kenaikan harga emas, karena saya pikir orang akan beralih ke emas jika mata uang mengalami devaluasi,” ujar Jeffrey Sica, presiden Circle Squared Alternative Investment di Morristown, New Jersey seperti dikutip Bloomberg.

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*