Di Sesi AS, Harga Emas Masih Bertahan di Wilayah Hijau


shadow

Financeroll – Pergerakan bursa komoditas logam berjangka hari Kamis(19/3), harga emas dan perak masih terpantau diperdagangkan lebih tinggi dengan berada di wilayah positif setelah dirilisnya serangkaian laporan ekonomi AS malam ini.

Berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman April telah diperdagangkan lebih tinggi 1.01% di level $1.162.90 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak pergerakan pagi ini, harga emas terlihat bergerak menyentuh level $1.158.90 untuk sesi terendah harian dan level $1.177.00 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Mei juga telah diperdagangkan lebih tinggi, dengan alami kenaikan sebesar 2.26% di level $15.893 per troy ounce dimana terlihat bergerak menyentuh level $15.815 untuk sesi terendah harian dan level $16.112 untuk sesi tertinggi harian.

Harga logam masih terpantau diperdagangkan di wilayah positif setelah dirilisnya serangkaian ekonomi Amerika malam ini. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa klaim pengangguran AS alami kenaikan sebanyak 1.000, yang disesuaikan secara musiman menjadi 291.000 pada pekan yang berakhir 14 Maret.

Di waktu yang bersamaan, berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Analis Ekonomi menyatakan bahwa defisit transaksi berjalan Amerika telah meluas, yang disesuaikan secara musiman menjadi -114B pada kuartal empat.

Sementara itu, laporan terpisah lainnya yang dirilis oleh Federal Reserve wilayah Philadelphia menyatakan bahwa index manufaktur telah alami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 5.0 di bulan Maret.

Di sesi sebelumnya, dukungan penguatan bagi harga logam telah dipengaruhi kuat atas laporan pertemuan kebijakan Bank Sentral AS dini hari tadi. Bank Sentral AS telah memutuskan untuk tetap pertahankan tingkat suku bunga mereka pada level rendah saat ini.

Janet Yellen juga menambahkan bahwa  pergeseran tingkat suku bunga di wilayah Amerika sangatlah bergantung kepada data-data pertumbuhan ekonomi, baik untuk sektor properti, manufaktur, pasar tenaga kerja, perdagangan ekspor dan impor, serta indikator ekonomi lainnya. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*