Di Saat yang Lain Tunda Investasi, Pertamina Genjot Produksi Minyak

Jakarta -Harga minyak dunia sampai saat ini masih anjlok di bawah US$ 50 per barel, hal ini membuat banyak perusahaan minyak menghentikan produksi dan tunda investasi bahkan mengurangi karyawan. Namun, justru Pertamina EP memilih untuk meningkatkan produksi minyaknya.

Public Relation Manager Pertamina EP, Muhammad Baron mengatakan, anjloknya harga minyak dunia pasti berdampak juga bagi Pertamina EP. Tapi, pihaknya justru memilih meningkatkan produksi.

“Dengan kondisi minyak dunia saat ini, kami turut terkena imbasnya dengan anggaran tahun 2015 yang ada penyesuaian dipotong beberapa persen. Namun demikian kami tetap komitmen untuk terus berproduksi,” ujar Baron dalam keterangannya, Kamis (12/2/2015).

Baron mengungkapkan, melalui Lapangan Bunyu, Pertamina EP menaikkan produksi dalam sehari sebanyak 4.112 barel per hari.

“Keberhasilan ini dicapai setelah reparasi dilakukan di sumur BN-20, BN-30, BN-37, BN-39, B-139 dan B-164. Bunyu Field sukses meningkatkan produksi secara signifikan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, peningkatan terbesar berasal dari sumur BN-20 yang menyumbang setidaknya 1.000 Barel dalam peningkatan produksi ini. Alhasil, keberhasilan reparasi ini membuat Bunyu Field mencapai produksi sebesar 7.825 barel minyak per hari per 2 Februari 2015 setelah sebelumnya sempat bertengger di kisaran 3.700 barel minyak per hari, dan per 4 februari produksi Bunyu Field kembali naik ke angka 8.026 barel minyak per hari.

Tidak hanya di Bunyu, di Pulau Sumatera geliat produksi juga dtunjukan dengan mulai dimulainya pengeboran di Sumur BN AA-28 Bentayan yang berada di wilayah Ramba Field.

“Sumur BN AA-28 ini diproyeksikan akan mampu berproduksi sebanyak 250 barel per hari. Angka tersebut tentu akan membantu target produksi Ramba Field sebesar 8.000 barel per hari,” tutupnya Baron.

(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*