Di pasar spot rupiah menguat Rp 13.781 per dollar

JAKARTA. Otot rupiah kembali mencoba bangkit di hadapan dollar Amerika Serikta (AS), Kamis (19/11). Mengacu data Bloomberh, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.781 atau menguat 0,27% dari sebelumnya Rp 13.819.

“Mata uang dollar AS terkoreksi terhadap hampir semua mata uang utama dunia setelah bank sentral AS (The Fed) mensinyalkan laju kenaikan suku bunga acuannya akan berjalan lambat,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Ariston Tjendra mengemukakan pengumuman hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dipublikasikan Rabu malam bahwa kenaikan suku bunga akan berjalan sangat bertahap sehingga membuat dolar AS menjadi kurang diminati.

“Mayoritas petinggi the Fed mensinyalkan kenaikan suku bunga tahun ini mungkin merupakan langkah yang tepat. Pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga di bulan Desember sebesar 66 persen,” katanya.

Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan  dengan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed fund rate) maka potensi pelemahan rupiah hingga menjelang pertemuan FOMC pada akhir tahun terbuka lebar, namun demikian peluang rupiah untuk menguat juga masih kuat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang sudah membaik.

“Pemerintah yang akan kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap VII saat ini ditunggu pasar, diperkirakan kebijakannya menyasar penyesuaian pajak penghasilan,” kata Rangga .

Sementara itu, mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah justru melemah ke Rp 13.787 per dollar atau 0,17% dari sebelumnya Rp 13.763 per dollar AS.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*