Di kawasan regional, ringgit masih yang terburuk

KUALA LUMPUR. Mata uang Asia masih tak bertenaga pada transaksi hari ini (2/10) terhadap dollar Amerika. Di antara mata uang yang ada, ringgit mengalami pelemahan terburuk di antara mata uang lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.11 waktu Kuala Lumpur, ringgit keok 0,9% menjadi 4,4415. Ini menjadi pelemahan terbesar sejak sepekan terakhir. Sepanjang 2015, ringgit sudah keok 21% dan menjadi mata uang terburuk di 24 emerging market yang diukur Bloomberg. Posisi kedua ada real Brazil, lira Turki, dan peso Kolombia.

“Ringgit sepertinya masih terus akan menjadi underperformer. Hl ini disebabkan oleh banyak faktor mulai dari China, the Fed, dan perlambatan pertumbuhan. Jika ada kecemasan mengenai neraca perdagangan, maka hal itu juga mempengaruhi ringgit,” jelas Mithul Kotecha, head of foreign exchange and rates strategy for Asia Barclays Plc di Singapura.

Sementara, indeks FTSE bursa Malaysia KLCI terlihat turun 0,5%. Sepanjang tahun ini, indeks acuan Negeri Jiran ini sudah anjlok 7,7% seiring hengkangnya dana asing dari pasar saham Malaysia senilai US$ 4 miliar.

Editor: Barratut Taqiyyah.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*