Di Depan Pengusaha, Menkeu Bambang Tegaskan Rupiah dan IHSG Sudah Normal

Jakarta -Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutkan kondisi perekonomian saat ini sudah kembali normal. Terlihat dari nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali menguat.

“Dolar sudah di Rp 12.500, IHSG malah sudah kembali kuat di atas 5.100. Untuk SUN (Surat Utang Negara) yang sempat 8,5% dan sudah turun ke 8,2%. Kondisi sudah mendekati normal,” papar Bambang di depan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Gedung Permata, Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Beberapa hari lalu, rupiah dan IHSG melemah cukup dalam. Rupiah hampir menembus level Rp 13.000/US$, sementara IHSG pun nyaris meninggalkan batas 5.000 poin.

Bambang menjelaskan, kondisi ekonomi sekarang berbeda dengan beberapa tahun lalu. Sekarang ekonomi masing-masing negara sudah terintegrasi, sehingga bila ada gejolak di satu negara pasti ada dampaknya ke negara lain.

“Karena sekarang sangat global, sangat terintegrasi. Jadi kalau ada gejolak di satu tempat, maka imbasnya kemana-kemana. Hampir tidak ada satu negara yang bisa lepas dari itu,” jelasnya.

Gejolak ekonomi, lanjut Bambang, tidak hanya terjadi di Indonesia. India pun mengalami pelemahan nilai tukar dan indeks saham, meski tidak terlalu dalam.

“India itu cadangan devisanya jauh lebih besar dibandingkan Indonesia. Jadi tidak terlalu dalam,” imbuhnya.

Menurut Bambang, situasi kritis justru dialami oleh Rusia. Negeri Beruang Merah terpukul karena sanksi dari negara-negara Barat, kejatuhan harga minyak, dan pelemahan nilai tukar ruble yang sudah lebih dari 50% sepanjang tahun ini.

“Rusia itu sudah intervensi US$ 60 miliar, tapi ruble tidak bisa diselematkan. Akhirnya suku bunga dinaikan tinggi,” tukas Bambang.

(mkl/hds)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*