Devisa Dari Karet Bisa Lebih Rendah US$1,931 Miliar

Devisa Dari Karet Bisa Lebih Rendah US$1,931 Miliar

Financeroll – Stok Karet di China cukup banyak dan nilai tukar mata uang Yen yang menguat terhadap dolar AS serta tren menurunnya harga minyak sawit mentah. Sementara Harga ekspor karet Indonesia masih bertahan rendah di kisaran 2,16 -2,18 dolar AS per kg.

Stok yang banyak di China mengurangi pembelian, padahal negara tersebut termasuk salah satu tujuan ekspor karet terbesar Indonesia. Harga semakin bertahan di posisi rendah karena nilai tukar yen menguat, sebaliknya harga ekspor minyak sawit mentah atau CPO melemah dan harga minyak mentah masih berfluktuasi.

Harga komoditas memang dipengaruhi banyak faktor dan sejak beberapa tahun terakhir dampak krisis global sangat berpengaruh besar dalam penurunan harga. Eksportir meningkatkan kehati-hatian untuk bertransaksi guna menekan kerugian yang lebih besar.

Pada 16 Januari, harga karet SIR 20 Indonesia di bursa Singapura ditutup sebesar US$2,18 per kg untuk pengapalan Februari dan untuk Maret lebih rendah atau US$2,17 per kg.

Harga itu lebih rendah dari posisi perdagangan tanggal 10 Januari yang masih US$2,20 per kg Tren menurunnya harga ekspor, otomatis membuat harga jual bahan olah karet (bokar) di pabrikan dalam negeri juga melemah.

Jika sebelumnya harga bokar di pabrikan Rp22.072 hingga Rp24.072 per kg, pada 16 Januari nilai jualnya Rp21.594 – Rp23.594 per kg. Seandainya harga terus turun, maka devisa bisa lebih rendah dari 2013 yang berdasarkan angka BPS senilai US$1,931 miliar.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*