Devaluasi Yuan Dorong Aksi Beli Emas

shadow

FINANCEROLL – Minggu lalu, banyak investor yang berbondong-bondong membeli emas untuk melakukan perlindungan atas aset atau investasinya manakala Tiongkok melakukan devaluasi Yuan, kecuali di Tiongkok sendiri.

Huaan Yifu Gold ETF, yang merupakan exchange-traded product Emas dengan volume terbesar di Tiongkok selama bebera bulan kemarin, mencatat penarikan selama tiga pekan beruntun hingga 14 Agustus kemarin. Penarikan ini justru terjadi ditengah catatan kenaikan ETP secara global untuk pertama kalinya sejak akhir Juni kemarin. Untuk pertama kalinya, mereka akan berhadapan dengan kemungkinan catatan bulanan dalam kondisi merugi sejak April silam.

Harga Emas sendiri di lantai bursa New York naik sebesar 1% sejak 10 Agustus 2015 kemarin, sehari sebelum Tiongkok memutuskan untuk mendevaluasi mata uangnya. Ini merupakan devaalusi yang pertama sejak 1994. Langkah ini ditempuh Tiongkok untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Disaat jatuhnya nilai tukar mata uang Yuan, membuat para investor Tiongkok melakukan aksi perlindungan (safe haven) dari fluktuasi pasar saham dan komoditi. Kebijakan ini juga memudarkan kepercayaan diri para pembeli dari Tiongkok. Memburamkan daya pikat Emas sebagai safe haven di Tiongkok.

Optimisme pasar kembali terancam dengan kondisi perlambatan ini. Permintaan emas dari Tiongkok diperkirakan akan menurun. Meski sebelumnya telah dipangkas proyeksi pengiriman Emas dari Hong Kong ke wilayah Tiongkok didaratan utama. Pada bulan Juni, pengiriman yang terjadi berada pada titik terendah dalam waktu hampir setahun ini. Tentu saja kondisi ini semakin mengancam daya bangkit emas. Depresiasi Yuan juga membuat komoditi Emas yang diperdagangkan dalam satuan Dolar akan terasa lebih mahal. Hal ini tentu menjadi pukulan bagi para pengimpor Emas di Tiongkok, atau pula India – yang menjadi lawan sebagai konsumen Emas terbesar dunia.

Jauh asap dari panggang, bahwa permintaan emas akan terbantu dengan kebijakan Beijing terbaru ini. Devaluasi Yuan justru menjadi kontra produktif untuk meningkatkan konsumsi emas di Tiongkok. Pada akhirnya, cerita suram akan emas di Tiongkok akan dibuka kembali. (Lukman Hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*