Devaluasi Yuan, BEI hanya Menginformasikan

INILAHCOM, Jakarta – Pemerintah China telah melakukan devaluasi mata uangnya terhadap dolar AS. Bagaimana respon PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan, pihaknya tidak menghawatirkan proses devaluasi yang mendalam tersebut. “Situasi global apa yang terjadi di sana bisa berpengaruh ke ekonomi,” ujar dia di Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Langkah BEI, sejauh ini menurut Samsul, sebatas menginformasikan ke emiten dan pelaku pasar modal lainnya tentang adanya proses devaluasi tersebut. “BEI memastikan emiten setelah menyampaikan, enggak ada intervensi, itu kekuatan pasar kita hanya menginformasikan,” kata dia.

Secara negara, lanjut dia, China diuntungkan dengan adanya devaluasi mata uangnya karena akan memudahkan ekspor produk- produk negaranya. “Devaluasi akan bisa menaikkan ekspor dan akan memperbaiki ekonomi China,” katanya.

China kembali memangkas nilai yuan terhadap dolar AS sebesar 1,62 persen pada Rabu (12/08/2015). Kantor berita resmi Xinhua melaporkan, penurunan kedua dalam dua hari terakhir.

Pengaturan harian yang menetapkan nilai mata uang Tiongkok terhadap greenback diturunkan menjadi 6,3306 yuan, dari 6,2298, data pasar valuta asing nasional. Tingkat paritas tengah nilai tukar mata uang China renminbi atau yuan, melemah 1.008 basis poin menjadi 6,3306 terhadap dolar AS. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*