Desfisit Neraca Perdagangan Jepang Makin Membuntal

shadow

A Japanese flag flutters in front of a shipping container area, at a port in TokyoFinanceroll – Defisit neraca perdagangan Jepang alami pembengkakan yang melampaui dari para prediksi analis, dari data yang dirilis Kementrian Keuangan, defisit mencapai 1,45 triliun yen atau setara dengan US$ 14,1 miliar. Sementara, nilai tengah 28 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi defisit mencapai 1,08 triliun yen.

Bank Of Japan (BOJ) telah berulang kali menepis spekulasi pelonggaran dan bersikeras kalau ekonomi sudah berada di trek untuk memenuhi target inflasi 2 persen, tetapi beban bisa lebih jatuh pada pemerintah untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk mendukung investasi bisnis.

“Ekspor lemah karena produk Jepang tidak kompetitif karena mereka dulu, ” kata Yasuo Yamamoto , ekonom senior Mizuho Research Institute.

“Ini menunjukkan perekonomian akan berjuang untuk pulih setelah kenaikan pajak penjualan. Pemerintah perlu berbuat lebih banyak dengan strategi pertumbuhan untuk membuat perusahaan lebih kompetitif.” sambungnya.

Kelemahan ekspor pendorong utama dari ekonomi terbesar ketiga di dunia ini telah menjadi perhatian bagi para pembuat kebijakan, mengandalkan pengiriman untuk membantu meredam setiap slide dalam permintaan domestik setelah kenaikan pajak penjualan menjadi 8 persen dari 5 persen.

Akan tetapi bursa saham Jepang tidak terlalu terpengaruh oleh data neraca perdagangan yang mengalami difisit tersebut. Pada perdagangan pagi ini bursa saham Jepang mampu mengalami kenaikan didukung oleh melemahnya mata uang yen. [ry]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*