Demi Industri Kreatif, Kemenperin Dirikan Bali Creative Industry Center

shadow

FINANCEROLL.CO.ID – Denpasar, Makin maraknya penggunaan perangkat telekomunikas seluler dan multimedia diharapkan menjadi peluang pengembangan industri konten di Indonesia.

Karakter industri ini yang terbuka memberi kesempatan pengembang, terutama generasi muda, termasuk mahasiswa untuk lebih banyak berkiprah. “Untuk industri animasi, konten, khususnya subsektor permainan interaktif serta layanan komputer dan piranti lunak atau software, meskipun kontribusinya terhadap PDB masih kecil, tetapi industri ini memiliki potensi yang besar untuk berkembang,” ungkap Menteri Perindustrian Saleh Husin di Denpasar, Selasa 11 Agustus 2015.

Pihaknya juga mendorong agar industri televisi memberi kesempatan bagi produk animasi karya anak bangsa berupa slot tayang. Menperin yakin hal itu turut mempercepat pengembangan industri kreatif hingga menembus industri film seperi Hollywood, industri periklanan dan multimedia global.

Menperin hadir di Bali meresmikan pembukaan International Conference on Creative Industry (ICCI) ke-3. Ajang ini digelar Bali Creative Industry Center bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan Pukyong University, Korea Selatan.

Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan kain songket khas Bali didampingi desainer fesyen Rhea Cempaka pada pameran industri kreatif di Bali Creative Industry Center (BCIC), Denpasar, Selasa (11/8/2015). Pameran ini merupakan rangkaian dari International Conference on Creative Industry (ICCI) ke-3 tahun 2015 di Denpasar.

Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan kain songket khas Bali didampingi desainer fesyen Rhea Cempaka pada pameran industri kreatif di Bali Creative Industry Center (BCIC), Denpasar, Selasa (11/8/2015). Pameran ini merupakan rangkaian dari International Conference on Creative Industry (ICCI) ke-3 tahun 2015 di Denpasar.

Secara nasional, geliat industri ini ditandai tingginya pertumbuhan nilai tambah yang dihasilkan dengan rata-rata di atas 10% per tahun selama periode 2010–2013.

Bahkan kiprah para pelaku industri konten Indonesia sudah semakin mendapat pengakuan di dunia internasional dengan masuknya beberapa aplikasi nasional dalam Asia’s Top Fifty Applications.

Menperin juga menegaskan, industri kreatif merupakan salah satu pilar ekonomi nasional. Merujuk catatan BPS, pada 2013 sektor ini tumbuh 5,76% atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74%, dengan nilai tambah sebesar Rp 641,8 triliun atau 7% dari PDB nasional.

Dari 15 subsektor ekonomi kreatif, terdapat tiga subsektor yang memberikan kontribusi dominan terhadap PDB, yaitu subsektor kuliner (Rp 209 triliun atau 32,5%), fesyen (Rp182 triliun atau 28,3%), dan kerajinan (Rp93 triliun atau 14,4 %).

BALI CREATIVE INDUSTRY CENTER

Di Denpasar, Kemenperin mendirikan Bali Creative Industry Center. BCIC digadang-gadang menjadi solusi atas masalah yang kerap dihadapi pelaku industri, khususnya industri kecil dan menengah, seperti keterbatasan bahan baku, minimnya riset dan teknologi, kesulitan promosi dan pemasaran, hingga risiko pencurian desain.

“Sebagai ‘rumahnya’ orang kreatif, saya yakin BCIC akan melahirkan ide-ide inovatif, kreator-kreator baru, sehingga tercipta produk berkualitas tinggi yang memenangi persaingan di era perdagangan bebas,” ujar Saleh Husin.

Tahun ini BCIC telah melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya: Pelatihan industri kreatif, pelatihan kreatif digital (animasi&konten multimedia), pembinaan wirausaha muda (inkubator) di bidang kreatif digital, kriya dan fesyen, klinik desain, kompetisi kriya dan fesyen dengan tema “Design and Marine”.

Pada kesempatan yang sama, Menperin juga mengikuti ajang diskusi bertema membangun ekosistem industri kreatif di BCIC. Turut hadir antara lain Rektor ITS Prof Joni Hermana, Prof. Yoo Sang Wook dari Pukyong National University-South Korea, Prof Eduardo Romeiro Filho dari Universidade Federal de Minas Gerais, Brazil dan Prof Andi Tanra Tellu dari Pusat Inovasi Rotan Nasional.

Serta, Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat, Dirjen IKM Euis Saedah, desainer profesional Abi Abdillaha, praktisi akademisi Cokorda Istri Ratna Cora dan dosen Desain Produk ITS Agus Windharto.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*