Pergerakan kurs euro yang sempat menguat sejak awal sesi Asia akhir perdagangan bulan Oktober (31/10), terpangkas kembali dan masuk zona merah oleh profit taking setelah Destatis laporkan kinerja sektor ritel Jerman yang semakin buruk. Akhiri perdagangan pekan terakhir bulan Oktober hari Jumat lalu, euro berhasil ditutup pada posisi harian tertinggi dalam 10 hari perdagangan.
Euro jatuh dari puncak 10 hari tersebut dipicu kontraksi data sektor ritel yang berlanjut setelah bulan sebelumnya di Agustus kontraksi. Kinerja mengecewakan penjualan sektor ritel Jerman tersebut membuat pesona euro pudar kembali. Dari laporan Destatis, penjualan sektor ritel Jerman pada bulan September semakin melempem.
Lihat: Penjualan Ritel September Jerman Anjlok Terendah 2 Tahun
Pergerakan kurs euro sesi Eropa (10:20:38 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.0991 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs Euro alami peningkatan 38 pips dan kini bergulir pada 1.0953.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD secara teknikal turun lagi ke kisaran 1.0939 – 1.0890. Namun jika terjadi koreksi lagi di sesi malam maka pair dapat naik menuju kisaran 1.0999-1.1037.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind