Data Ritel Dorong Penguatan Mata Uang Uncle Sam

INILAHCOM, New York – Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB). Karena, investor mempertimbangkan data penjualan ritel AS.

Pada Jumat lalu, Departemen Perdagangan AS memaparkan adanya peningkatan dari penjualan ritel sebesar 0,6% pada Desember. Sementara penjualan ritel November direvisi naik 0,2%. Sebelumnya dilaporkan naik 0,1%.

Para analis bilang, data itu menunjukkan Federal Reserve akan menindaklanjuti dengan perkiraannya akan terjadi tiga kali kenaikan suku bunga di tahun ini.

Dengan naiknya suku bank dari The Fed, bakal memperkuat nilai tukar dolar AS terhadap mata uanng utama. Karena, arus investasi bakal deras masuk ke negeri Uncle Sam ini. itu.

Terkait keraguan akan pemerintahan Donald Trump serta polemik wajah kabinetnya, masih terus membayangi. Terutama terkait rencana Trump melakukan proteksi atas perdagangan AS dengan negara lain.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,16 persen menjadi 101,190 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0640 dolar AS dari 1,0638 dolar AS. Sementara pound Inggris naik tipis menjadi 1,2189 dolar AS, dari 1,2169 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7496 dolar dari 0,7504 dolar.

Dolar AS dibeli 114,46 yen Jepang, lebih tinggi dari 114,27 yen di sesi sebelumnya. Dolar jatuh ke 1,0088 franc Swiss dari 1,0093 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3131 dolar Kanada dari 1,3126 dolar Kanada. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*