Data PDB Amerika angkat harga minyak

JAKARTA. Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak April lalu. Sebelumya, pada Kamis (27/8) harga minyak juga mencatat kenaikan harian tertinggi sejak enam tahun terakhir seiring dengan data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan hasil positif.

Mengutip Bloomberg, Jumat (28/8) pukul 16.50 WIB harga minyak kontrak pengiriman Oktober 2015 di bursa New York Merchantile Exchange naik 0,12% ke level US$ 42,61 per barel. Selama sepekan minyak naik 5,3%.

Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, Amerika Serikat sebagai konsumen utama minyak dunia mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2015 sebesar 3,7% jauh di atas perkiraan ekonom 2,3%. “Data ekonomi yang jauh lebih tinggi dari prediksi ini membawa sentimen positif bagi harga minyak,” ujarnya.

Di samping itu, kecemasan perlambatan ekonomi China mulai meredup setelah People’s Bank Of China menyuntikkan sejumlah dana segar ke bursa saham. Hal tersebut ditandai dengan kondisi pasar saham yang mulai naik, seiring juga dengan kenaikan pasar saham global. “Pasar sudah cukup yakin untuk kembali berinvestasi di aset beresiko,” imbuh Yulia.

Kenaikan harga minyak juga mendapat dorongan secara fundamental. Rilis data Energy Information Administration (EIA) AS menunjukkan cadangan minyak secara mingguan hingga tanggal 21 Agustus lalu turun 5,45 juta barel menjadi 450,8 juta barel. Sementara persediaan untuk jangka panjang masih tetap tinggi di angka 90 juta barel, berada di atas rata-rata lima tahunan. “Meski data positif bagi minyak, harga masih akan diuji oleh data tingkat pengeboran AS yang dilihat dari jumlah rig aktif pada Jumat malam,” imbuh Yulia.

Editor: Sanny Cicilia.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*