Data NFP Picu Penguatan Rupiah Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Bank Indonesia mengklaim data Non-Farm Payroll (NFP) rilisan Amerika Serikat memicu penguatan rupiah terhadap dolar AS, Senin (06/04/2015) ini. Ini penjelasan BI.

“Pagi ini rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS pada level Rp12.942,00 (kurs transaksi BI) atau Rp12.925,00/60 (data Bloomberg) per dolar AS. Penguatan ini dipicu oleh rilis data nonfarm payroll AS,” jelas Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Senin (06/04/2015).

Menurut Mirza, data NFP tersebut berpengaruh pada mata uang dunia karena menggambarkan informasi gaji nonsektor pertanian di AS. Ia menuturkan bahwa data NFP sendiri menyumbang lebih dari 80 persen produk domestik bruto (PDB) AS.

“Kami melihat pekan lalu, data NFP AS Maret 2015 menunjukkan pelemahan, hanya 126.000, jauh lebih rendah daripada perkiraan 245.000,” ujar Mirza.

Hal tersebut, lanjut dia, memberi sinyal kepada pasar bahwa sektor tenaga kerja di AS belum pulih sepenuhnya. Dengan kondisi itu, pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan Fed Fund Rate dalam waktu dekat.

“Akibatnya, terjadi penyesuaian pada mata uang dunia terhadap dolar AS, termasuk rupiah. Kita melihat hari ini rupiah menguat cukup signifikan,” kata dia.

Berdasarkan kurs JISDOR Bank Indonesia, nilai tukar rupiah memang menguat 58 poin pada hari Senin ini dari Rp13 ribu per dolar AS pada tanggal 2 April 2015 menjadi Rp12.942,00 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*