Data Ini Potensi Rusak Kesepakatan OPEC&Non-OPEC

INILAHCOM, New York – Kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak mentah antara OPEC dan non-OPEC berpotensi mendapat hambatan dengan kenaikan produksi AS ke depan.
 
 Sejak November tahun 2016, mereka sepakat untuk meningkatkan harga minyak mentah di pasar global. Caranya dengan mengurangi produksi minyak mentah per 1 Januari 2017.
 
 Pada Selasa (17/1/2017) waktu AS,  the Energy Information Administration (EIA) AS merilis laporan tentang prediksi produktivitas pengeboran untuk bulan Februari 2017 bisa mencapai 41 ribu barel per hari menjadi 4.748.000 barel per hari.  
 
 “Itu adalah bearish untuk minyak dan menjadi kekhawatiran untuk produksi minyak mentah,” kata ekonom energi di WTRG Economics, James Williams seperti mengutip marketwatch.com.
 
 William menambahkan, kenaikan volume di rig baru seiring dampak efisiensi yang dilakukan industri minyak AS. “Jika dipertahankan, diharapkan kenaikan produksi bulan Februari menjadi drama baru sampai setidaknya setengah juta barel per hari pada akhir tahun ini,” kata Williams.
 
 Harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak Februari turun pada Selasa setelah naik ttipis 11 sen ke US$52,48 per barel. “Sejak rig baru dari bulan Desember lalu saat ini terus mengalami peningkatan. Ini berarti kenaikan setengah juta barel produksi hingga akhir tahun merupkaan perkiraan yang konservatif,” jelas Williams.
 
 Sebagian besar anggota OPEC mengharapkan kenaikan harga. Tetapi produksi AS membayangi tingkat kepatuhan anggota OPEC terhadap kuota produksi.
 
OPEC mencapai kesepakatan kembali pada akhir November untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari tidak lebih dari 32,5 juta barel per hari. Sedangkan negara-negara non-OPEC menjamin memangkas produksi hampir 600.000 barel lebih.
 
Sementara itu, data terakhir dari Baker Hughes BHI mengungkapkan bahwa jumlah rig AS yang aktif dalam pengeboran minyak naik untuk 10 minggu berturut-turut. Namun akhirnya merayap turun untuk pekan yang berakhir 13 Januari.

Ada kekhawatiran bahwa kenaikanharga minyak akan memberikan insentif bagi produsen AS untuk meningkatkan produksi minyak.
 
Tapi pada hari Selasa, berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Menteri Perminyakan Saudi Khalid al-Falih mengecilkan kekhawatiran orang-orang. Dia mengatakan produsen AS memanfaatkan waktu untuk mendapatkan kembali angka produksi yang hilang dan bagian pemain minyak AS akan menemukan mereka membutuhkan harga yang lebih tinggi,” sebagian, karena biaya produksi yang lebih tinggi.

“Banyak dari orang-orang di Davos berpikir shale akan membunuh reli, tapi itu benar-benar tidak bisa mengganti semua produksi minyak yang dihapuskan di pasar minyak,” kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group.

Al-Falih juga mengatakan ia percaya pasar minyak akan menyeimbangkan pada pertengahan tahun. “Ini menunjukkan kelebihan pasokan minyak akan berkurang dalam enam bulan. Dengan demikian pasar mungkin perlu minyak shale,” kata Flynn.
 
Namun, laporan EIA Selasa (17/1/2017) menunjukkan produksi minyak dari Permian Basin. Ini meliputi bagian Texas barat dan tenggara New Mexico, diharapkan untuk melihat pendakian terbesar di antara drama-53.000 shale besar barel per hari pada bulan Februari.
 
 
 
 
 
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*