Data Ekonomi Masih Topang Kurs Rupiah

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat 19 poin menjadi Rp13.314, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.333 per dolar AS.

“Sentimen dari dalam negeri masih direspon positif oleh pelaku pasar uang sehingga rupiah masih bertahan di area positif,” kata Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova di Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Ia mengemukakan bahwa data ekonomi yang telah dirilis seperti inflasi yang rendah, cadangan devisa yang meningkat serta surplusnya neraca perdagangan Indonesia masih menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah di area positif.

Ia menambahkan bahwa perkiraan Bank Indonesia yang akan mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-Day Repo Rate) di level 4,75 persen juga dinilai masih dapat menjaga fundamental ekonomi di tengah rencana bank sentral AS yang berencana menaikan suku bunganya.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS cenderung mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang dunia setelah Presiden AS terpilih Donald Trump menyatakan mata uang yang terlalu kuat dapat menahan ekonomi. “Perusahaan AS tidak dapat bersaing karena mata uang dolar AS yang terlalu kuat dapat menahan ekonomi AS,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.328 dibandingkan Selasa (17/1) Rp13.381. [tar]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*