Data ekonomi bervariasi, dolar AS melemah

New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data ekonomi yang bervariasi.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa, pesanan untuk barang tahan lama manufaktur turun 3,4 persen menjadi 230,5 miliar dolar AS pada Desember 2014 dibanding bulan sebelumnya. Angka terbaru itu gagal memenuhi estimasi para analis untuk kenaikan 0,7 persen.

S&P Dow Jones Indices merilis hasil terbaru untuk Indeks Harga Rumah S&P/Case-Shiller, sebuah ukuran utama harga rumah AS pada Selasa. Data yang dirilis untuk November 2014 menunjukkan berlanjutnya pelambatan harga rumah secara nasional kecuali di sembilan kota.

Namun, kepercayaan konsumen AS naik tajam pada Januari dengan Indeks Kepercayaan Konsumen Conference Board tercatat 102,9, tingkat tertinggi sejak Agustus 2007, naik dari 93,1 pada Desember 2014, kata lembaga riset Conference Board.

Greenback mengupas keuntungan karena para investor menunggu pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan akan berakhir pada Rabu untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang kapan bank sentral akan menaikkan suku bunganya.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,78 persen menjadi 94,067 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1367 dolar dari 1,1266 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5201 dolar dari 1,5077 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7938 dolar dari 0,7918 dolar.

Dolar AS dibeli 117,80 yen Jepang, lebih rendah dari 118,47 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8993 franc Swiss dari 0,9004 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2396 dolar Kanada dari 1,2455 dolar Kanada, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*