Data Ekonomi Beragam, Saham Wall Street Bervariasi

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi, Selasa atau Rabu (18/11/20) pagi WIB. Itu dalam sebuah sesi perdagangan yang bergejolak karena investor mencerna sejumlah laporan ekonomi yang beragam.

Dow Jones Industrial Average naik 6,49 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 17.489,50. Indeks S&P 500 turun 2,75 poin atau 0,13 persen, menjadi berakhir di 2.050,44. Indeks komposit Nasdaq naik tipis 1,40 poin, atau 0,03 persen, menjadi 4.986,02. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,2 persen pada Oktober disesuaikan secara musiman, sejalan dengan konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Selasa.

Sementara yang disebut IHK inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, naik tipis 0,2 persen pada Oktober, menyusul kenaikan serupa pada September. IHK inti telah meningkat 1,9 persen selama 12 bulan terakhir.

“IHK cenderung secara perlahan lebih tinggi, baik inflasi umum maupun inti,” tegas kepala ekonom di FTN Financial kata Chris Low.

Sementara itu, produksi industri AS turun 0,2 persen pada Oktober setelah penurunan pada tingkat yang sama pada September, gagal memenuhi perkiraan pasar naik 0,1 persen, menurut statistik dari Federal Reserve, Selasa. Investor juga terus mengawasi risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terakhir yang akan keluar Rabu.

Pedagang akan mencari lebih banyak petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS. Dalam berita perusahaan, saham Wal-Mart naik 3,54 persen menjadi US$59,92 pada Selasa, setelah raksasa ritel melaporkan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan.

Laba per saham kuartalan perusahaan didilusi dari operasi-operasi yang dilanjutkan adalah US$1,03 diuntungkan oleh kenaikan sekitar empat sen per saham dari penyesuaian sewa tertentu. Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, meningkat 3,74 persen menjadi berakhir pada 18,84 pada Selasa.

Di pasar lain, harga minyak jatuh karena ekspektasi pasar bahwa pasokan AS akan terus meningkat. Dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya di tengah data ekonomi terbaru negara itu yang dirilis. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi US$1,0650 dari US$1,0678 di sesi sebelumnya, sementara dolar dibeli 123,40 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,28 yen pada sesi sebelumnya.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun karena dolar AS menunjukkan penguatan setelah laporan indeks harga konsumen menunjukkan pertumbuhan inflasi. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$15 atau 1,38 persen, menjadi menetap di US$1.068,60 per ounce. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*