Data China Sentimen Negatif Harga Emas

INILAHCOM, Jakarta Hingga siang ini, harga emas menguat 0,08% setelah mendapat tekanan negatif dari kekhawatiran pasar atas penurunan permintaan dari China. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, harga emas internasional pada perdagangan Rabu (15/4/2015) hingga pukul 13.51 WIB ditransaksikan menguat sebesar US$1 (0,08%) ke angka US$1.193,6.

Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Future mengatakan, harga emas masih bergerak dalam tekanan turun. “Pagi tadi data GDP China kuartal I 2015 dan data Produksi Industri China bulan Maret menjadi alasan untuk menekan turun harga emas,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Data GDP China kuartal I dirilis 7% di bawah rilisan kuartal sebelumnya yang sebesar 7,3%. Sementara data produksi industri bulan Maret dirilis sebesar naik 5,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hasil ini di bawah data bulan sebelumnya yang sebesar 6,8%.

“Kedua data ini mengindikasikan pelambatan ekonomi China yang notabene merupakan konsumen emas besar dunia,” tuturnya.

Harga kini berada di kisaran US$1.192 per troy ons. Support terdekat di kisaran US$1.190. Penembusan ke bawah support ini berpotensi mendorong pelemahan lanjutan ke area US$1.184-US$1.180.

Namun, bila level support tersebut mampu bertahan, harga masih berpotensi rebound ke area US$1.198. Angka ini merupakan MA 100 grafik 1 jam.

Market mover hari ini adalah beberapa data ekonomi AS seperti data indeks manufaktur kawasan New York bulan April, data produksi industri bulan Maret dan data indeks pasar perumahan bulan April. “Selain itu hasil konferensi pers Bank Sentral Eropa juga mungkin bisa menggerakan harga emas,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*