Data China dan Ukraina Tekan Banyak Mata Uang

INILAHCOM, Hong Kong – Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China dan krisis Ukraina telah menaikkan yen. Tetapi menjadi sentimen negatif bagi mata uang negara berkembang.

Hal ini menaikkan aset safe haven. Sejak awal pekan ini, kekhawatiran tersebut telah memukul dolar Australia, peso Chili, rand Afrika Selatan dan mata uang lainnya yang terkait harga komoditas. Demikian mengutip cnbc.com.

Kebuntuan diplomasi politik antara Rusia dan AS beserta sekutunya untuk mengatasi krisis Ukraina menjadi sentimen negatif. Investor melakukan aksi mengurangi eksposur dari mata uang berisiko.

Ekspor China di bulan Februari jatuh ke 18,1 persen, sementara impor naik 10,1 persen. Data ini menghasilkan defisit perdagangan sebesart US$23 miliar. Padahal investor memiliki ekspektasi akan naik 6,8%, impor naik 8 persen dan surplus perdagangan US$14,5 miliar.

Data produksi manufaktur China bulan Februari naik 8,6% dari prediksi naik 9,5%. Penjualan ritel naik 11,8% dari ekspektasi 13,5%.

Peso Chilli jatuh ke posisi terendah dalam lima tahun dengan sell off di komoditas tembaga untuk pasar Asia. Chili sebagai eksportir utama produk tembaga telah mengalami penurunan peso hingga 0,3% terhadap dolar ke 572 peso per bulan. Hal ini menambah kerugian 2,6 persen.

Mata uang Australia turun 0,1% dan mata uang rand Afrika Selatan turun 0,2%. Harga tembaga di Shanghai turun lima persen dalam semalam.

Hal yang sama juga terjadi di pasar Longon yang turun ke level terendah dalam tiga tahun. Hari keempat kerugian tembaga diperparah dengan kecemasan investor karena ketegangan di Ukraina.

Di Rusia, bursa saham jatuh menjelang sanksi dari AS dan sekutunya karena aksi militernya di semenanjung Crimea. Rubel tertekan terhadap dolar AS mendekati 36. Tekanan tersebut membawa rubel ke level ternedah sejak 3 Maret ke 36,68.

Sementara yen Jepang terangkat dengan kelesuan di China dan krisis di Ukraina. Sepanjang tahun ini yen telah kehilangan seperlima dari nilai dolar di tahun 2013. Hal ini menguat pada awal perdagangan AS naik 0,3% terhadap dolar ke 102,75 yen. Jadi naik hampir 0,1%terhadpa euro dan yen di 142,675.

Untuk franc Swiss sebagai mata uang safe haven lainnya telah menguat 0,3% terhadap dolar. Naik 0,1% terhadpa euro 0,88 franc.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*