Data AS Masih Buruk, Rupiah Lebih Kuat

Data AS Masih Buruk, Rupiah Lebih Kuat

INILAHCOM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (6/3/2014) diprediksi menguat seiring masih buruknya data tenaga kerja AS.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, akhir pekan ini rupiah masih berpotensi menguat. Sebab, data ekonomi AS juga masih buruk.

Semalam, kata dia, telah dirilis data unemployment claims dan laporan Factory Orders yang sudah diprediksi masih lemah. “Karena itu, rupiah cenderung menguat dalam kisaran 11.440 hingga 11.570 per dolar AS,” katanya kepada INILAHCOM.

Factory Orders AS, lanjut dia, sudah diprediksi minus atas masih sama dibandingkan publikasi sebelumnya di level -1,5%. Sementara itu, unemployment claims sudah diperkirakan mengalami sedikit perbaikan ke level 336 ribu dibandingkan sebelumnya 348 ribu.

Dari dua data tersebut, kata dia, pasar akan menempatkan data Non-Farm Payrolls yang dirilis nanti malam sebagai fokus utama. “Pasar berekspektasi negatif atas non-farm payrolls setelah dua data tenaga kerja sebelumnya dirilis sangat lemah di bawah perkiraan yakni ADP Employment dan ISM Non-Manufacturing Index,” papar dia.

Lemahnya data tersebut, menurut Christian, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di AS menunda ekspansi akibat cuaca dingin yang ekstrem. “Pada saat yang sama, lemahnya data tenaga kerja AS juga menunjukkan penurunan belanja konsumen sehingga membuat perusahaan sulit untuk mengangkat tenaga kerja baru,” tuturnya.

Semua kondisi itu memicu ekspektasi di pasar bahwa tapering The Fed akan diperlambat atau tidak seagresif seperti perkiraan sebelumnya. “Hal-hal tersebut membuat dolar AS terkena sentimen negatif dan berpengaruh positif bagi rupiah,” imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (6/3/2014) ditutup menguat 115 poin (0,99%) ke posisi 11.465/11.480. [jin]


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*