Data Amerika Mendorong Lonjakan Harga Emas

TEMPO.CO, Jakarta – Harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini naik cukup signifikan sebesar Rp 4 ribu per gram. Setelah Jumat lalu harga emas dijual seharga Rp 550 ribu per gram, hari ini logam mulia itu diperdagangkan di level Rp 554 ribu per gram.

Kenaikan harga emas Antam ternyata tidak dipengaruhi lonjakan harga emas dunia. Seperti dikutip dari Reuters, perdagangan emas di pasar spot dibuka pada harga US$ 1.217 per troy ounce atau naik 0,6 persen dibanding saat penutupan bursa pada Jumat pekan lalu.

Analis HSBC, James Steel, menyebut kenaikan harga emas ini justru dipengaruhi oleh rilis data Amerika Serikat yang kurang menggembirakan. Sepanjang Maret 2015, AS hanya mampu menciptakan 126 ribu lapangan kerja baru. Angka ini turun dibanding rata-rata dalam beberapa bulan terakhir, yaitu sekitar 200 ribu per bulan. “Walau data tenaga kerja mengecewakan, ini tidak akan lama dan mendukung kenaikan harga emas,” kata Steel seperti dikutip Reuters, Senin, 6 April 2015.

Penurunan jumlah lapangan kerja yang terbuka tersebut, menurut Steel, menunjukkan pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang belum stabil. Untuk itu, pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan kembali tertunda. “Kelak, setelah kondisi stabil, data ketenagakerjaan akan membaik dan membuat harga emas terkoreksi,” ujarnya.

Situasi yang masih diwarnai ketidakpastian tersebut, menurut Steel, membuat investor memilih instrumen investasi yang dinilai paling aman, yakni emas. Inilah yang menyebabkan harga emas naik.

PINGIT ARIA


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*