Dana Asing Keluar, Pasar Uang Domestik Melemah


shadow

Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (15/12)  sore, bergerak melemah sebesar 194 poin menjadi Rp 12.661 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.467 per dolar AS.  Pelemahan rupiah seiring dengan mata uang lainnya. Koreksi mata uang domestik itu dapat menyentuh level Rp 13.000 per dolar AS dalam jangka pendek ini.  Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 52 poin akibat aksi jual investor asing. Dana asing mengalir ke luar lantai bursa senilai Rp 771 miliar.

Pelemahan rupiah hanya dalam jangka pendek, untuk jangka panjang mata uang rupiah dapat kembali ke level Rp 11.800 – Rp 12.150 per dolar AS terjadi karena optimisme di tahun depan terkait dengan pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Indonesia masih dalam  on the right track  dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada 2015 nanti, terlihat ada usaha dari pemerintah untuk membangun infrastruktur, itu yang akan menopang perekonomian domestik.  Bergeraknya pembangunan infrastruktur di dalam negeri akan mendorong penerbitan surat utang atau obligasi. Perusahaan sektor konstruksi dan infrastruktur akan marak menerbitkan obligasi untuk meraih pendanaan.

Koreksi yang dialami oleh mata uang rupiah merupakan efek dari keluarnya sebagian investasi asing dari aset-aset Indonesia.   Daya tarik aset keuangan domestik menyusut tajam karena prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat cukup kuat.  Kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (15/12) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.599 dibandingkan pada Jumat (12/12) di posisi Rp 12.432 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup  perdagangan Sesi I, IHSG jatuh 45,593 poin (0,88%) ke level 5.114,840. Tekanan jual sudah mendera Indeks sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.  Posisi terendah IHSG hari ini ada di level 5.094. Investor asing terus mengurangi kepemilikan sahamnya dengan aksi jual.   Pada akhir perdagangan awal pekan  ditutup anjlok 52,001 poin (1,01%) ke level 5.108,432. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 8,888 poin (1%) ke level 879,132. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 771,946 miliar di seluruh pasar.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 266.811 kali dengan volume 9,398 miliar lembar saham senilai Rp 5,082 triliun. Sebanyak 92 saham naik, 229 turun, dan 58 saham stagnan.  Investor global dan regional menunggu pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves pekan ini. Aksi jual membuat bursa-bursa di Asia rata-rata melemah.

Sementara situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:  Indeks Nikkei 225 anjlok 272,18 poin (1,57%) ke level 17.099,40, Indeks Hang Seng melemah 221,35 poin (0,95%) ke level 23.027,85, Indeks Komposit Shanghai menguat 15,25 poin (0,52%) ke level 2.953,42, dan  Indeks Straits Times jatuh 36,77 poin (1,11%) ke level 3.287,36. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*