Dampak Valas, XL Catat Rugi Rp 25 Miliar

Jakarta– PT XL Axiata Tbk (XL) membukukan pertumbuhan pendapatan selama tiga kuartal secara berturut-turut, dengan tumbuh sebesar 2% QoQ pada 4Q15, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan penggunaan layanan utama (voice dan SMS) sebesar 2% QoQ, serta dari pencapaian kinerja yang solid untuk layanan data yang naik 15% QoQ. Namun, akibat dampak valas, perseroan mengalami kerugian Rp 25 miliar di thun 2015.

“Kami telah menutup tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu. Kami telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun 2016,” ucap Presiden Direktur dan CEO XL Dian Siswarini dalam siaran pers, Senin (1/2).

Peningkatan terbesar ada pada Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) yang meningkat 6% QoQ menjadi Rp 2,3 triliun, yang kemudian meningkatkan EBITDA margin menjadi 39% atau naik 1% QoQ. Peningkatan ini merupakan dampak positif dari terbentuknya kembali basis pelanggan yang berfokus pada pelanggan-pelanggan yang lebih menguntungkan, serta adanya upaya untuk meningkatkan profitabilitas portofolio produk. Pencapaian ini sekaligus juga merupakan peningkatan EBITDA dan EBITDA margin selama tiga kuartal berturut-turut.

Sejalan dengan hal tersebut dan juga adanya peningkatan adopsi pelanggan terhadap ponsel dengan kemampuan layanan data, telah mendorong pertumbuhan yang kuat untuk trafik layanan data. Trafik data tumbuh 54% YoY di tahun 2015, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total pengguna layanan data sebesar 22,5 juta atau 54% dari total pelanggan XL.

Pertumbuhan smartphone telah berhasil mendorong peningkatan adopsi layanan data di Indonesia. Penetrasi smartphone XL telah tumbuh dan berkembang sebesar 42%pada akhir 2015. pengguna smartphone XL tumbuh 10% YoY dan mencapai jumlah 17,7 juta pengguna.

Pada kuartal tersebut, setelah peluncuran komersialisasi layanan 4G LTE pada spektrum 1800 MHz secara nasional, XL telah membangun 3.134BTS 4Gper akhir tahun 2015, yang tersebar di lebih dari 35 kota. XL juga terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan jangkauan dengan membangun lebih dari 18.000 BTS 3G hingga akhir 2015, yang menjadi bagian dari total 58.879 BTS.

Selama tahun 2015, XL telah membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,1 triliun, terutama guna upaya memperluas infrastruktur Data dan layanan mobile, yang didanai melalui dana internal. Total utang menurun menjadi Rp 27 triliun dari Rp 29.6 triliun pada akhir 2014. Sementara itu, net debt meningkat sedikit dari 2,6x ke 2,8x.

Untuk periode 2015, XL mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar yang terutama disebabkan oleh dampak valuta asing dari penguatan  Dolar AS. Menyesuaikan dampak tersebut, XL mencatat laba bersih yang dinormalisasi sebesar Rp 51 miliar.

Suara Pembaruan

Lona Olavia/MER

Suara Pembaruan


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*