Dampak Pilkada DPRD, Investor Cemas RI Bakal Terus 'Berkelahi'

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Hari ini, dolar diperdagangkan di level Rp 12.000. Selain faktor eksternal, sentimen negatif dari disahkannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melalui DPRD.

Dikutip dari Reuters, dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 12.015. Posisi terkuat dolar AS adalah di Rp 12.020.

Menurut David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), ada 2 faktor yang menyebabkan pelemahan rupiah. Pertama adalah faktor global, terkait rencana kenaikan suku bunga di AS.

Dalam 2-3 pekan terakhir dolar AS memang cenderung menguat terhadap mata uang utama dunia. “Jadi bukan mata uang lainnya yang melemah, tapi dolar AS yang sedang bullish,” katanya kepada detikFinance, Jumat (26/9/2014).

Terakhir, lanjut David, ada spekulasi bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada kuartal IV-2014. “Namun itu sepertinya hanya spekulasi para traders. Kemungkinan besar suku bunga akan naik tahun depan,” tuturnya.

Selama masih belum ada kejelasan seputar kebijakan moneter di AS, tambah David, pasar keuangan global masih akan bergejolak. “Dolar AS masih akan dalam tren bullish,” ujarnya.

Faktor kedua, menurut David, adalah disahkannya Pilkada melalui DPRD. Dia menilai ini menjadi perseden buruk untuk jalannya pemerintahan ke depan.Next

(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*