Dalam Sepekan, Rupiah Menguat 149 Poin


shadow

Financeroll – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mampu bangkit sebesar 149 poin seiring sentimen dari kucuran stimulus European Central Bank (ECB).   Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah menguat 149 poin (1,18%) ke posisi 12.444 pada pekan yang berakhir Jumat, 23 Januari 2015 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 12.593 per 16 Januari 2015

Kurs Rupiah masih bertahan di zona hijaunya sepekan kemarin.  Setelah menguat di akhir pekan kemarin, laju rupiah kembali melemah seiring pelaku pasar yang melakukan peralihan ke Yen yang sedang bergerak menguat.  Penguatan yen dipicu antisipasi sentimen negatif dari China berupa pengendalian margin trading yang dipersepsikan kemungkinan adanya pembatasan transaksi tersebut.

Selain itu,  sentimen dari penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi belum cukup mampu mempertahankan penguatan rupiah. Meski nilai tukar yuan menguat setelah merespons kenaikan data Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan China, tidak diikuti oleh rupiah yang masih betah di zona merah.  Tampaknya rilis GDP tersebut secara tidak langsung membuat laju yen mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Lalu, dolar AS pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk bergerak menguat sehingga mengakibatkan rupiah menjadi korban dari take-off nya mata uang AS itu.

Dari dalam negeri pun belum ada sentimen yang positif yang mampu membuat rupiah beranjak dari zona merah sehingga terlihat Rupiah terus tertekan. Laju rupiah berada di bawah target level support 12.620.  Tidak jauh berbeda dari sebelumnya di mana belum adanya sentimen positif signifikan masih akan membuat laju rupiah variatif dengan cenderung melemah.

Meski demikian, laju nilai tukar rupiah mampu berbalik positif setelah terimbas kenaikan yen setelah BoJ di sesi akhir memutuskan untuk menolak menambah tambahan stimulus.  Laju yen yang awalnya melemah terhadap dolar AS dan berimbas pada melemahnya rupiah menjadi berbalik menguat.  Kenaikan pada yen mampu melampaui dolar AS dan mampu mengimbangi pelemahan pada euro dan poundsterling. Di sisi lain, menguatnya won juga turut mendukung berbalik naiknya laju rupiah.  Kombinasi sentimen positif tidak hanya berada di pasar saham, di pasar uang pun turut terjadi sehingga membuat laju nilai tukar rupiah mampu melanjutkan pergerakan positifnya.

Sentimen dari kenaikan kucuran stimulus ECB sebesar 60 miliar (US$69 miliar) dari rencana awal sebesar 50 miliar; pernyataan positif PM China, Li Keqiang, terhadap pertumbuhan ekonomi China; dan target moderat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 sebesar 5,6%-5,8%% lebih tinggi dari tahun sebelumnya memberikan angin positif pada Rupiah.

Sentimen-sentimen tersebut diperkuat oleh menguatnya poundsterling dan yuan terhadap Euro dan dolar AS turut menambah sentimen positif.  Arah berikutnya, rupiah berpeluang bergerak dalam kisaran support-resisten 12.745-12.487 jika mengacu pada kurs tengah BI. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*