Dalam Sepekan, IHSG Menguat 39 Poin

shadow

idx197

Financeroll – Sepekan terakhir, nilai tukar rupiah masih bertahan di teritori positif seiring penguatan sejumlah mata uang Asia. Padahal, dolar AS masih tetap perkasa. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menguat 39 poin (0,33%) dalam sepekan terakhir ke posisi 11.654 pada 22 Agustus 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya 11.693 per 15 Agustus.

Laju nilai tukar rupiah menguat sepanjang pekan kemarin. Laju nilai tukar rupiah turut terapresiasi seiring menguatnya sejumlah mata uang Asia.  Salah satunya, won Korea Selatan yang terapresiasi di awal pekan setelah terimbas penurunan suku bunga acuannya menjadi 2,25% dari 2,5% dan kenaikan surplus current account-nya.  Begitu juga dengan baht Thailand yang terapresiasi setelah kenaikan tidak terduga GDP-nya.

Selain itu, rupiah juga mendapatkan dukungan dari penguatan Poundsterling. Ini seiring pernyataan Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney, yang mengekspektasikan pulihnya pemasukan negara akan membuat para pengambil kebijakan untuk dapat segera menaikkan suku bunga acuannya.  Di sisi lain, positifnya rilis data NAHB housing market index AS memberikan sentimen positif bagi penguatan laju dolar AS. “Imbasnya tentu negatif bagi rupiah serta dapat memicu The Fed untuk segera menaikkan suku bunga Fed rate.

Dolar Australia dan poundsterling yang sempat menguat tidak mampu mengimbangi kenaikan dolar AS dan rupiah pun melemah terbatas setelah terimbas kondisi tersebut.  Penguatan dolar AS juga turut berimbas pada melemahnya sejumlah laju mata uang Asia Pasifik dan tentu juga berimbas pada melemahnya rupiah.  Pelaku pasar menilai The Fed saat ini masih akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneternya sambil mencermati data-data ketenagakerjaan dan data-data lainnya untuk mendukung kenaikan suku bunganya.

Akan tetapi, pelaku pasar masih banyak melakukan transaksi dolar AS sehingga membuat mata uang tersebut mengalami kenaikan.   Pelemahan dolar Australia dan yuan China turut memberikan kesempatan bagi dolar AS untuk terapresiasi.  Meski  demikian, di akhir pekan laju rupiah dapat terapresiasi. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*