Curi Momentum, Rupiah Melesat 37 Poin

TEMPO.CO, Jakarta – Rilis data-data ekonomi Amerika Serikat yang berada di bawah ekspektasi membuat dolar cenderung melemah terhadap mata uang regional.

Mengendurnya tekanan dolar tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh rupiah untuk melanjutkan apresiasi. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup menguat 37 poin (0,32 persen) ke level 11.565 per dolar AS.

Analis pasar uang dari Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan pelemahan dolar membuat pelaku pasar kembali bergairah untuk memburu aset mata uang di pasar berkembang. “Dengan dolar yang melemah, risiko menyimpan mata uang berimbal hasil tinggi (high yield) menjadi berkurang.”

Meningkatnya jumlah penduduk yang mengajukan klaim pengangguran di AS membuat kepercayaan terhadap dolar merosot. Jumlah klaim penganggur di AS bertambah 20 ribu orang dibanding bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi di Negeri Abang Sam tidak berjalan seperti yang diperkirakan.

Menurut Zulfirman, data klaim penganggur ini sekaligus menjadi sinyal bahwa data tingkat pengangguran masih belum sesuai dengan harapan bank sentral AS (The Fed). Konsensus ekonom memperkirakan data tingkat pengangguran di AS pekan depan masih berkisar di level 6,7 persen. “Belum pulihnya angka pengangguran akan memaksa The Fed memperlambat pengetatan stimulusnya.”

Dari regional, mata uang Asia cenderung menguat hingga 16.45 WIB. Dolar Singapura menguat 0,10 persen menjadi 1,2569 per dolar AS, baht menguat 0,21 persen ke 32,307 per dolar AS, peso Filipina naik 0,15 persen ke 44,65 per dolar AS, dan rupee India menguat 0,32 persen ke 60,65 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*