CPO Bergairah


shadow

Financeroll – Minyak sawit berjangka Malaysia berakhir lebih tinggi pada hari Senin (25/5) setelah menyentuh level terendah bulan ini, terangkat oleh ekspor yang kuat di Malaysia.

Surveyor dari kargo Intertek Testing Services (ITS) melaporkan bahwa ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk tanggal 1- 25 Mei naik 52,9% menjadi 1.382.782 ton dari 904.112 ton yang dikirim selama 1 – 25 April. Pengiriman minyak sawit mentah melonjak ke 528.143 ton selama periode tersebut dari 58.500 ton sebulan yang lalu.

Tapi sawit kemungkinan akan tetap “rangebound” antara 2,100 – 2,170 ringgit karena pasar yang lemah meredam sentimen.

Kontrak patokan Agustus di Bursa Malaysia Derivatives telah naik 0,3% menjadi 2.141 ringgit ($ 592,50) per ton dengan penutupan hari Senin. Angka tersebut sebelumnya menyentuh 2.121 ringgit, level terendah sejak 30 April.

Total volume perdagangan mencapai 35.654 lot per 25 ton masing-masing, di atas rata-rata 35.000 lot.

Penundaan pelaksanaan retribusi di Indonesia juga meragukan investor.

Menteri Keuangan Indonesia mengatakan bahwa peraturan, yang mewajibkan eksportir di Indonesia untuk membayar retribusi sebesar $ 50 per ton pada pengiriman minyak sawit mentah dan $ 30 untuk minyak sawit olahan, hanya bisa dilaksanakan dalam dua minggu setelah badan publik yang akan mengumpulkan retribusi sawit siap.(Edo Bramantio – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan, hubungi pin bb 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*