Cina Tahan Depresiasi Yuan, Indonesia Harus Tetap Waspada

Jumat, 11 September 2015, 17:00 WIB

Republika/Aditya Pradana Putra

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah (tengah) dan Kepala Grup Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Juda Agung (kedua kiri) lakukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakan, mata uang Cina, yuan, tak akan terus diperlemah. Menurutnya, devaluasi kurs yuan yang dilakukan Cina sebelumnya merupakan cara untuk mengikuti pasar.

“Devaluasi Cina kemarin sebetulnya one off, tapi yang terjadi ekspektasi pasar, reaksi pasar berlebihan karena menganggap Yuan akan depresiasi terus,” jelas Juda di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat, (11/9). Ia menambahkan, hal itu tak disukai oleh PBOC, sehingga Cina melakukan intervensi valuta asing (valas) cukup besar.

Juda mengungkapkan, diperkirakan intervensi Cina pada Agustus mencapai lebih dari 90 miliar dolar AS. “Mereka nggak suka depresiasinya terlalu dalam,” tambahnya.

Langkah selanjutnya, Cina mengeluarkan ketentuan bagi bank yang mau melakukan hedging, forward jualnya harus menyediakan 20 persen dananya untuk ditaruh di bank sentral. Kemudian selama setahun tak diberi bunga.

Menurut Juda, Cina sungguh khawatir terhadap depresiasi ini. “Upaya Cina menahan depresiasi diharapkan akan membuat yuan tidak terus terdepresiasi. Ini positif dampaknya ke negara emerging, termasuk Indonesia,” tuturnya.

Ia menyatakan, semua usaha Cina tersebut bersifat positif. Maka Indonesia tak perlu cemas, namun harus tetap waspada.

Reporter : Iit Septyaningsih
Redaktur : Ilham

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah [2[:82)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*