China Tawar Menawar Harga, Karet SICOM Terendah 5 Tahun

Para pedagang karet dari China menawar harga karet di bawah USD 2 per kg pada minggu ini, hal ini membuat reaksi para ekportir untuk menahan dagangannya karena harga ini terlalu rendah dan sudah sulit untuk mendapatkan bahan mentah dengan penurunan harga tersebut.

Memasuki musim panas di Thaland, Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan semakin kurang mendorong harga karet untuk standar produsen ban, dimana harga pasar berjangka di Singapore dan Tokyo masih menunjukkan harga terendah yang sudah berlangsung tahunan akibat dari melambannya pertumbuhan ekonomi di negara konsumen karet terbesar yaitu China.

Untuk Bursa Karet SICOM Singapore harga untuk kontrak TSR20 yang mencakup produk asal Thailand, Indonesia dan Malaysia ditutup dengan harga terendah sejak 2009. Bila dibandingkan dengan yang terjadi di bursa Tokyo, maka di Tokyo harga merosot 18% untuk tahun ini, berarti turun sebesar Yen 4,1 menjadi Yen 221,3.

Harga Thai RSS3 terjadi di harga USD 2,22 hingga USD 2,23 per kg (tidak termasuk ongkos angkut), sedang Thai STR20 terjadi sekitar USD 1,90 hingga USD 1,92 per kg (termasuk ongkos angkut ke China). Untuk Indonesia SIR20 berkisar USD 1,83 hingga 1,84 per kg (di luar ongkos angkut), turun dibanding minggu lalu USD 1,95 per kg.

Para pedagang berpendapat bahwa harga ini sudah terlalu rendah, beberapa prediksi harga BEP untuk STR20 sekitar USD 2,02 per kg sehingga keberatan bila ditawar di bawah USD 2 per kg. Sedang prediksi BEP untuk SIR20 sekitar Rp 19.500 per kg (USD 1,72), sehingga kalau tidak di tahan maka ekspor karet justru akan merugikan.

Analis Vibiz Research memprediksi bahwa harga karet masih belum memiliki dorongan untuk meningkat akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi China, di sisi lain produsen ban baik di China maupun di luar China juga masih memiliki persediaan yang cukup sehingga belum ada indikasi dorongan peningkatan permintaan yang significant untuk karet.

 

Tan Yoh/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
pic:wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*