Di tengah perdagangan forex sesi Amerika hari Kamis (13/10) kurs euro yang bergerak lemah di kubangan terendah dalam 12 pekan pada sesi Asia berhasil rebound setelah pemerintah China melaporkan buruknya kinerja perdagangan luar negeri periode bulan September.
Pemerintah Tiongkok umumkan ekspor dan impor negeri tersebut alami penurunan yang drastis dibawah ekspektasi penurunan sehingga membuat surplus dagang negara tersebut merosot. Sentimen ini membuat pemerintah menjual puluhan miliar cadangan dollar mereka demi menekan para spekulan, dan akhirnya dollar yang miliki kekuatan dari sentimen kenaikan Fed rate terkoreksi kembali.
Pergerakan kurs euro sesi Amerika (14:40:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.1005 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs Euro alami kenaikan 29 pips dan kini bergulir pada 1.1034.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD akan naik ke kisaran 1.1041 – 1.1065. Dan jika terjadi koreksi maka pair akan turun lagi menuju kisaran 1.0982-1.0958.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind