China Berusaha Wujudkan Pembangunan Jalur Sutera Maritim

Pemerintah China mengatakan, kunci keberhasilan dari penggunaan Fangcheng Port sebagai “Jalur Sutera Maritim” di wilayah otonomi Guangxi Zhuang ternyata adalah sebuah kapal tugboat yang digunakan untuk mendorong-kapal-kapal besar.

Pemanfaatan jalur sutera itu memang sudah diperkenalkan oleh Presiden Xi Jinping dan perdana menteri Li Keqiang pada tahun 2013.

“Inisiatif untuk membangun jalur sutera maritim itu adalah hanya sebuah ide kerjasama yang bertujuan untuk mengintegrasikan semua jenis kerjasama yang sedang berlangsung, terutama kerjasama konektivitas sehingga negara-negara regional dapat terhubung satu sama lain, saling mempromosikan, dan mempercepat pembangunan satu sama lain,” ujar Keqiang.

Menurut Keqiang, China memiliki sikap terbuka, mendukung dan menyambut pembuatan jalur sutera. Negara ini hanya perlu untuk mengintegrasikan semua proyek yang ada dan mencari kemungkinan-kemungkinan baru kemitraan dalam proses pembuatannya.

Banyak pemerintah daerah pesisir China menganggap jalur sutera maritim sebagai kesempatan yang baik untuk mengamankan dana pemerintah sentral dan membuat kebijakan dukungan.

Setidaknya tujuh kota telah menyatakan dukungan mereka untuk menghidupkan kembali jalur sutera maritim tersebut. Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi China mengatakan bahwa belum ada rencana apa pun atas rencana tersebut.

Pemerintah China mengatakan akan lebih terbuka kepada mitra asing atas rencana tersebut daripada pemerintah daerah dalam masalah ini. Untuk saat ini , pemerintah pusat menganggap rencana itu adalah inisiatif bagian dari kebijakan luar negerinya dan bukan masalah dalam negeri.

Menurut juru bicara pemerintah China, di mata beberapa orang, China ingin memiliki rute perdagangan maritim yang lebih kuat.

“Beberapa analis berpikir bahwa China akan membangun kekuatan militer dari rencana ini, namun kami lebih suka menggunakan jalur itu untuk meredakan ketegangan atas sengketa Laut Cina Selatan dengan negara-negara tetangga. Jalur sutera ini adalah sebuah konsep simbolis,” ujarnya.

China telah melakukan usaha untuk mempromosikan pembangunan umum di banyak wilayah terutama di Asia Tenggara. Integrasi China dengan Asia Tenggara melalui kawasan perdagangan bebas China dan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara selama 10 tahun terakhir telah meletakkan dasar yang kuat untuk memperluas kerjasama dalam lingkup yang lebih besar.

Wang Jun, seorang peneliti ekonomi dari China Center for International Economic Exchanges, mengatakan harus ada sebuah bank investasi pembangunan infrastruktur di Asia untuk memberikan dukungan keuangan pada pembangunan jalan sutera itu. Selain itu, juga diperlukan inisiatif jaminan institusional dan kerjasama regional antarnegara untuk menjamin kesuksesan penggunaan jalur itu.

“China akan menjadi kekuatan maritim yang bertanggung jawab. Jalur sutera maritim ini hanyalah langkah pertama dalam perjalanan China untuk menjadi kekuatan seperti itu,” ujar Keqiang.

Rizki Abadi/Journalist at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Rimba Laut

Pic : eksim


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*