Cawapres Pendamping Jokowi Bisa Tentukan Arah Rupiah

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu terbang tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siap maju sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Rupiah menguat cukup signifikan hingga dolar turun ke Rp 11.255.

Pengamat Pasar Uang, Farial Anwar menilai nilai tukar rupiah masih bisa menguat lagi, tergantung siapa yang akan maju jadi Wakil Presiden mendampingi Jokowi dalam Pemilu.

“Saya lihat begitu, masih pencalonan Jokowi saja sudah begini, kita harus tunggu pasangannya siapa, nanti bisa dilihat lagi bagaimana respons pasar, bisa naik terus bisa saja sebaliknya,” katanya saat dihubungi detikFinance dan dikutip, Senin (17/3/2014).

Farial menambahkan, selama ini pasar terus menunggu sosok pemimpin baru yang dianggap memiliki masa depan lebih baik. Apalagi di 2015 akan ada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan membuat persaingan ekonomi antar negara akan semakin ketat.

“Memang berita euforia di pasar khususnya pasar modal. Hari itu pasar bergerak positif karena menunggu calon kandidat yang diharapkan bisa membawa Indonesia lebih baik ke depan apalagi di tengah persaingan ekonomi bebas ke depan,”imbuhnya.

Lebih Lanjut Farial meyampaikan bahwa dampak positif dari kenaikan rupiah itu karena Jokowi dikenal dekat dengan masyarakat serta dikenal dekat dengan media sehingga masyarakat merespon positif pengumuman pencapresan Jokowi ini.

“Berita berdampak positif, karena Jokowi selama ini dilihat market friendly atau media darling setiap hari kita selalu bisa melihat beritanya di semua media, mungkin masyarakat juga sudah muak dengan wajah lama yang selama dianggap koruptor, pemimpin baru ini yang disambut oleh pasar,” pungkasnya.

(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*