Catatan RBA Tunjukkan Preferensi terhadap Suku Bunga Rendah, Aussie Anjlok

Nilai tukar aussie mengalami penurunan yang signifikan pada perdagangan pagi ini (20/5). Aussie melempem hingga mencapai posisi paling rendah dalam dua minggu belakangan setelah rilis catatan rapat RBA menunjukkan bahwa suku bunga acuan yang saat ini berada di rekor terendah masih akan lama bertahan pada level tersebut dan belum ada kemungkinan untuk dinaikkan.

Inflasi yang masih terkendali dan harapan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masih membuat para petinggi RBA nyaman dengan tingkat suku bunga rendah saat ini. Gubernur RBA Glenn Stevens memutuskan untuk mempertahankan suku bunga rendah jelang kemungkinan pengetatan anggaran pemerintah.

Pemerintah Australia sedang mempersiapkan kebijakan untuk memotong defisit anggaran dan mengarahkan anggaran menjadi surplus. Langkah ini diapresiasi oleh lembaga pemeringkat rating S&P akan tetapi sedikit menimbulkan gejolak di pasar saham. Pengetatan ini berpotensi untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi Australia.

Hari ini mata uang aussie terpantau berada pada posisi 0.9311 dollar. Aussie sempat anjlok hingga mencapai level 0.9298 dollar yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 6 Mei lalu. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi mata uang Australia ini ditutup pada posisi 0.9330 dollar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang dollar Australia terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Mata uang ini akan mengalami pergerakan pada kisaran 0.9280 – 0.9340 dollar AS.

 

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN 
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*