Cari Lahan Untuk Dikembangkan Dengan Tambah Utang, APLN Berusaha Rally

Agresifitas ditunjukan oleh emiten pengembang yaitu PT Agung Podomoro Land Tbk, belum puas atas hasil marketing sales kuartal pertama yang sudah mencapai 28,1 triliun dari total target tahun 2014, APLN kembali mencari lahan baru untuk dikembangkan.

Dikabarkan 2 bidang lahan di kawasan Jakarta timur dan Jakarta utara sudah dibidik perseroan untuk kembali dikembangkan. lahan yang akan diakuisisi, dikabarkan seluas 10 hektare dengan perkiraan nilai Rp 1 triliun. dan di dalam lahan tersebut akan dibangun high residential building dengan target pasar menengah keatas.

Yang cukup memberatkan, untuk mendanai proyek tersebut perseroan akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II senilai Rp 1,3 triliun. adapun total nilai dari penawaran umum berkelanjutan ini senilai Rp 2,5 triliun dimana sebesar Rp 1,2 triliun telah di eksekusi tahun 2013 lalu.

Jika melihat dari laporan keuangan tahun 2013 lalu, nilai kewajiban atau utang yang dimiliki APLN sudah mencapai 1,72 kali dari nilai ekuitasnya. Padahal sebagian besar emiten properti lainnya rata-rata menjaga nilai kewajibannya di bawah 1 kali dari nilai ekuitas. Walaupun demikian, hingga kuartal I tahun ini, APLN mampu bukukan pertumbuhan marketing sales sebesar 6,4% di saaat emiten properti lainnya mengalami penurunan penjualan.

Jika lebih di perhatiakan pertumbuhan yang terjadi di awal tahun ini bukan berasal dari proyek residensial, melainkan dari proyek properti yang berkaitan langsung dengan bisnis retail yaitu Harco Glodok. Hal ini cukup mengingatkan bahwa pengembangan ke arah residensial masih akan mengalami tekanan karena pengetatan kredit yang masih terjadi.   Dengan kondisi ini, diperkirakan APLN hingga akhir 2014 masih akan mengalami tekanan dari besaran utang dan pengetatan kredit yang diperkirakan akan menggerus pendapatan yang diperoleh perseroan.  

Di bursa saham, APLN hari ini dibuka flat di harga Rp 275. Dan hingga berita ini dibuat, harga masih berada di level yang sama. Sementara hingga siang ini APLN sudah sempat menyentuh level tertinggi di Rp 277 dan terendah di Rp 273.

Secara teknikal, APLN masih tunjukan potensi penguatan dengan dukungan RSI dan stochastic yang berusaha berbalik menguat. Namun posisi MA5 yang saat ini berada di bawah level harga juga memberi indikasi adanya potensi koreksi. Dengan kondisi ini nampaknya potensi harga untuk mengejar resistance Rp 300 cukup sulit, sementara level support saat ini masih berada pada Rp 260. 

 

Adam Nugroho/Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*