Cara Aman Perbesar Keuntungan

Kesalahan yang biasa para newbie lakukan dalam strategi forex tradingnya ialah memperbanyak transaksi justru ketika sedang mengalami loss, atau istilahnya: floating loss. Di antara beberapa cara yang dapat dilakukan ialah cost averaging (atau averaging saja) dan martingale. Sebenarnya apabila kita berpikiran bahwa tidak perlu khawatir sebab pasar pasti akan berbalik arah, namun bahaya yang lebih besar mengintai (dan sering terjadi) ketika pasar tanpa ampun melaju ke arah yang berlawanan dengan transaksi yang diambil.

Strategi Averaging
Penjelasan singkat tentang averaging ialah sebagai berikut: seorang trader membuka transaksi SELL, ketika harga naik ia bukannya melakukan cut loss melainkan kembali membuka transaksi SELL dengan jumlah lot yang sama dengan sebelumnya. keinginannya, apabila harga kembali ke harga SELL yang pertama, maka lossnya akan tertutup dan tergantikan oleh profit yang diperoleh dari SELL yang ke-2. Demikian seterusnya.

Perhatikan bahwa newbie akan mengurangi loss yang dialaminya sedikit demi sedikit ketika harga sudah bergerak turun dari tingkatan 1.51000. tingkatan 1.50500 dalam contoh kasus di atas merupakan tingkatan break event point. Ketika Ia baru akan mendapatkan profit bertahap, harga bergerak turun dari tingkatan 1.50500. Ingat bahwa contoh kasus ini belum melibatkan komisi, swap dan biaya transaksi lainnya.

Namun gambaran di atas ialah cerita baiknya saja. Nyatanya dalam forex trading tidak selamanya skenario di atas terjadi. Bahkan yang sangat sering terjadi ialah harga meneruskan pergerakannya, misalnya dari 1.51000 terus naik sehingga loss yang diderita akan membengkak.

Strategi Martingale
Pada strategi martingale, jumlah lot dilipatgandakan tiap kali mengalami loss. dapat dikatakan bahwa strategi ini lebih “keras” daripada averaging yang dijelaskan di atas.

Pendeknya, tiap kali mengalami floating loss dalam jarak tertentu, si trader akan kembali membuka transaksi yang sama namun memperbanyak besaran lot-nya. Misalnya, ketika seorang trader membuka transaksi SELL sebesar 1 lot, maka ketika harga naik sekian pips ia akan kembali membuka transaksi SELL sebesar 2 LOT atau dua kali lipat lot sebelumnya. apabila harga naik lagi, maka ia akan membuka transaksi SELL sebanyak 4 LOT. Begitu seterusnya.

 

Kalau Kamu perhatikan, newbie akan mengurangi lossnya ketika harga mulai berbalik arah. Dalam permisalan di atas, loss yang diderita berangsur berkurang ketika harga turun dari tingkatan 1.51000. Ketika harga sampai kembali ke tingkatan 1.50500, ia sudah memperoleh profit yang besar. Itu apabila dilihat kondisi baiknya.

Bagaimana apabila kondisi yang ada tidak demikian? Bayangkan saja apabila harga terus naik ke atas 1.51000. Jumlah transaksi yang terbuka sangat besar, loss tentu semakin besar pula. Ini yang wajib diperhitungkan juga apabila Kamu ingin menerapkan strategi forex martigale ini.

Sungguh, saya tidak berbicara bahwa strategi averaging atau martingale adalah strategi gagal dan dilarang digunakan. Yang saya mau utarakan ialah jika anda ingin menggunakan strategi tersebut, maka siapkanlah dana yang besar.

Selain Kamu harus betul-betul mengerti karakteristik pergerakan harga, sangat tidak disarankan menggunakan kedua strategi tersebut dengan modal yang tipis. Apabila kita melihat sekilas pergerakan harga forex rata-rata, secara sederhana dapat kita pergerakan harian rata-rata sekitar 1000-2000 pips (5 desimal). Itu artinya sekitar $1,000-2,000 per hari. Dapatkah Kamu bayangkan apabila Kamu hanya mempunyai dana $1,000 dan memaksakan diri melakukan averaging, apalagi martingale, sudah tentu akan kesusahan, dan ketika ada lonjakan sedikit saja, maka akan susah untuk melepaskan diri dari kerugian.

 

Kamu dibolehkan untuk menambah transaksi baru justru ketika sedang dalam keadaan untung alias floating profit. apabila dikembalikan ke psikologi trading – “fear and greed”—maka Kamu dibolehkan untuk sedikit “serakah” justru apabila transaksi Kamu sedang positif. Tentu saja, ada batasannya.

Pembatasnya ialah analisa teknikal dan manajemen modal. apabila secara teknikal sudah tidak terlihat ada indikasi trend akan berlanjut, maka jangan memaksakan diri untuk membuka transaksi lagi. Begitu juga apabila modal Kamu terbatas.

Jadi, akan lebih baik menambah transaksi ketika mengalami floating profit. Tujuannya sederhana: mencoba untuk memperbesar profit yang sudah ada. Strategi ini lebih aman, karena pada saat profit Kamu biasanya tidak akan mendapatkan beban psikologis seperti ketika loss. Tidak ada loss yang perlu dipikirkan, bukan?

Ada setidaknya dua strategi yang dapat Kamu jalankan, yang merupakan counter dari averaging dan martingale, yaitu pyramiding dan anti-martingale.

Strategi Piramida
Strategi piramida merupakan kebalikan dari averaging. Dengan strategi ini, Kamu boleh membuka transaksi baru tiap kali mendapatkan profit pada besaran tertentu yang telah Kamu tetapkan. misalnya : sesudah OP BUY, Kamu boleh OP BUY lagi setelah harga naik beberapa ratus pips, demikian seterusnya.

Dalam contoh di atas, profit yang diperoleh akan menjadi semakin besar apabila harga berhasil melanjutkan pergerakan ke atas 1.51000. Di tingkatan 1.51500, 1.52000 dan seterusnya boleh saja membuka transaksi BUY 1 lot lagi, namun sebaiknya Kamu memiliki target berapa besar profit yang ingin Kamu peroleh. Ketika mencapai target, ada baiknya mempertimbangkan untuk berhenti sejenak dan menikmati kemenangan Kamu.

Namun apabila koreksi terjadi dari 1.51000 ke tingkatan itu disarankan untuk “merelakan” profit Kamu ditutup di plus 750 pips, daripada malah berubah menjadi loss apabila harga turun ke bawah 1.50500.

Strategi Anti-Martingale
Seperti julukannya, strategi anti-martingale ini merupakan kebalikan dari strategi martingale. Dalam strategi ini, Kamu menambah transaksi dan memperbanyak lot-nya tiap kali mencapai profit tertentu.

strategi ini lebih menyenangkan daripada martingale, karena ketika menerapkan strategi ini Kamu sedang dalam kondisi profit.

Yang perlu Kamu ingat ialah bahwa baik strategi pyramiding maupun anti-martingale sebaiknya dijalankan pada saat pasar sedang dalam keadaan terjadi Trend. Menerapkan strategi ini pada saat pasar dalam keadaan sideway sangat tidak direkomendasikan.

 

(Yn)

Speak Your Mind

*

*