Capital Inflow Meningkat, Pasar Uang Domestik Bergerak Positif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/2) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta  sore menguat 46 poin menjadi Rp 12.755 per dolar AS dibandingkan dengan sebelumnya di posisi Rp 12.801 per dolar AS.  Aksi ambil untung pelaku pasar uang terhadap dolar AS menjadi salah satu faktor nilai tukar rupiah mengalami penguatan.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor baru di level 5.374 setelah melesat 30 poin. Dana asing mengalir deras masuk lantai bursa.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG menguat 24,755 poin (0,46%) ke level 5.368,166. Investor asing paling gencar belanja saham hari ini.

Selain itu, penguatan mata uang rupiah juga dipicu adanya ekspektasi dari kalangan pelaku pasar uang bahwa Bank Indonesia akan memangkas tingkat suku bunga acuan (BI rate).  Sedianya, Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) akan dilakukan pada pekan depan, BI rate memiliki peluang untuk turun menyusul proyeksi inflasi yang rendah pada tahun ini.  Dari eksternal, data ekonomi AS yang diluar estimasi kalangan pelaku pasar keuangan seperti klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang naik serta penjualan ritel AS bulan Januari yang turun menjadi salah satu faktor dolar AS mengalami tekanan terhadap mata uang utama dunia, termasuk rupiah.

Kurs  rupiah masih memiliki potensi peningkatan seiring optimisme di dalam negeri bahwa perekonomian Indonesia akan lebih baik dibandingkan 2014 yang sebesar 5,02 persen.  Fundamental ekonomi Indonesia ekspektasinya masih cukup baik dengan pertumbuhan di kisaran 5,3-5,5 persen pada tahun 2015 ini.

Di sisi lain, akan diberlakukannya kebijakan pelonggaran moneter oleh bank sentral Eropa (ECB) akan membuat likuiditas keuangan di pasar global meningkat, terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.  Kurs tengah Bank Indonesia (BI)  pada Jumat (13/2) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.769 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (12/2) di posisi Rp 12.794 per dolar AS.

Dari bursa saham, asksi beli ramai dilakukan investor asing. Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang ditutup menguat serta gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.  Pada akhir  perdagangan akhir pekan, Jumat (13/2), IHSG ditutup menanjak 30,754 poin (0,58%) ke level 5.374,165. Sementara Indeks LQ45 ditutup melesat 8,895 poin (0,96%) ke level 937,822.  Sembilan sektor di lantai bursa berhasil menguat, dipimpin indeks sektor infrastruktur. Hanya satu sektor yang masih melemah yaitu agrikultur.  Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,2 triliun di seluruh pasar.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 185.552 kali dengan volume 4,996 miliar lembar saham senilai Rp 6,117 triliun. Sebanyak 138 saham naik, 142 turun, dan 102 saham stagnan.  Rata-rata bursa regional berhasil ditutup menguat sore ini, hanya pasar saham Jepang yang masih ketinggalan di zona merah.

Sedangkan  situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melemah 66,36 poin (0,37%) ke level 17.913,36, Indeks Hang Seng menanjak 260,39 poin (1,07%) ke level 24.682,54, Indeks Komposit Shanghai menguat 30,41 poin (0,96%) ke level 3.203,83, dan  Indeks Straits Times naik tipis 2,60 poin (0,08%) ke level 3.421,77. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*