Capital Inflow Meningkat, Pasar Domestik Bergerak Variatif

Capital Inflow Meningkat, Pasar Domestik Bergerak Variatif

Financeroll – Pada perdagangan Rabu (22/1) laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 24 poin ditopang aksi beli investor asing. Dana asing kembali masuk ke lantai bursa kali ini sekitar Rp 350 miliar.  Sementara laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, pada Rabu (22/1) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi Rp 12.140-12.145.

Pergerakan  kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, pada Rabu (22/1) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi Rp 12.140-12.145.  Pasar masih bersikap wait and see jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Sejauh ini pasar berspekulasi akan ada tapering off lebih lanjut sebesar USD 10 miliar sehingga stimulus hanya tersisa sebesar USD 65 miliar.

Tercatat  sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya Rp 12.155 dari level terkuatnya Rp 12.125 dari posisi pembukaan Rp 12.140 per dolar AS.  Spekulasi tersebut,  timbul setelah ada ramalam dari pengamat The Fed dari Wall Street Journal yang punya sumber di Bank Sentral AS tersebut.  Karena itu, kondisi capital outflow masih jadi tekanan negatif bagi rupiah.

Pada sisi lain,  pasar juga menanti data ekonomi penting dari dalam negeri pada 3 Februari 2014. Kondisi fundamental dalam negeri saat ini belum mendukung.  Antara lain, laporan defisit/surplus neraca fiskal yang belum kunjung memberikan sinyal perbaikan secara meyakinkan.  Dengan kata lain, neraca belum memberikan indikasi adanya potensi penurunan defisit fiskal ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Defisit neraca kemungkinan masih bisa melebar ke atas 3%.  Selain itu, terdapat juga sentimen penguatan dolar AS terhadap major currency.  Akhirnya  dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro.  Indeks dolar AS menguat ke 81,20 dari sebelumnya USD 81,08. Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke level USD 1,3538 dari sebelumnya USD 1,3560 per euro.

Dari bursa saham, menutup perdagangan sesi I, tercatat IHSG menipis 5,312 poin (0,12%) ke level 4.447,187 sempat naik ke zona hijau tak lama setelah pembukaan perdagangan. Sayangnya aksi ambil untung memaksa indeks balik ke teritori negatif.

Pada akhir perdagangan, Rabu (22/1), IHSG naik 24,990 poin (0,56%) ke level 4.477,489. Sementara Indeks Unggulan LQ45 menguat 6,049 poin (0,81%) ke level 757,374. Hanya empat sektor yang masih merah, enam sektor lainnya sudah bisa berjalan di zona hijau. Saham-saham unggulan di sektor tambang dan konsumer memimpin penguata hari ini.

Dorongan aksi beli jelang penutupan didominasi investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 359,66 miliar di seluruh pasar. Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 212.378 kali pada volume 4,317 miliar lembar saham senilai Rp 5,379 triliun. Sebanyak 148 saham naik, sisanya 139 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Pada sisi lain, bursa saham China masih memimpin penguatan bursa regional dengan lonjakan lebih dari dua persen. Menutup perdagangan hari ini bursa Asia kompak menguat.  Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:  Indeks Komposit Shanghai melonjak 43,44 poin (2,16%) ke level 2.051,75, Indeks Hang Seng naik 49,13 poin (0,21%) ke level 23.082,25, Indeks Nikkei 225 menguat 25,00 poin (0,16%) ke level 15.820,96, dan  Indeks Straits Times naik tipis 0,37 poin (0,01%) ke level 3.134,13. [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*